GridOto.com - Muncul pertanyaan menarik setelah kompetisi MotoGP 2022 berakhir, motor balap MotoGP akan diapakan atau dikemanakan ya setelah ini?
Pertanyaan ini semakin menarik lantaran statement Suzuki yang menolak permintaan Alex Rins meminang prototipe motor MotoGP Suzuki GSX-RR versi 2022 sebagai kado perpisahan, namun malah ingin menghancurkannya.
Nah, sebenarnya ada banyak jalan yang ditempuh masing-masing pabrikan soal motor bekasnya di MotoGP 2022 ini, berikut ulasannya.
Pada zaman dulu, komponen-komponen motor ataupun satu motor utuh biasanya akan dipergunakan kembali untuk balapan selama beberapa tahun selanjutnya meski di ajang berbeda, namun ada juga yang akan menjadi pajangan saja.
Misalnya saja kasus Honda RC166, motor enam silinder 250 cc yang membawa Mike Hailwood juara di tahun 1966 dan 1977.
Pada Februari 1968, Honda mundur dari GP namun memberikan tawaran ke Hailwood untuk memakai motor juaranya itu di beberapa ajang balap motor internasional juga.
Hailwood pun sempat mencobanya dan mendapatkan banyak prestasi serta keuntungan bersama Honda, sebelum pada 1969 motor tersebut ditinggalkan dan menjadi pajangan.
Motor ini sempat juga dipakai di sesi latihan GP di Hockenheim oleh Gerhardt Heukerott, namun terpaksa benar-benar ditinggalkan karena banyaknya masalah teknis dari motor tersebut.
Wajar saja karena motor sudah agak lama dipakai sehingga semakin mudah rusak dan akhirnya dipajang dan dilelang untuk kolektor.
Baca Juga: Full Senyum, Segini Uang Hadiah Pecco Bagnaia Usai Jadi Juara MotoGP 2022
Kasus lain adalah Benelli 250/4 yang dipakai Kel Carruthers di 1969, dilelang dan berakhir di koleksi pribadi pabrikan Benelli.
Motor ini sempat dipakai lagi beberapa tahun untuk jadi motor jalanan oleh owner Morbidelli, Giancarlo Morbidelli, sebelum akhirnya masuk museum lagi setelah direstorasi.
Kemudian ada legenda Angel Nieto menjadi salah satu ikon pembalap yang suka mengoleksi motor juaranya untuk dibawa pulang.
Konon kabarnya dia bahkan punya kontrak sah dengan pabrikan, yang menyatakan bahwa dia boleh membawa pulang satu model motor yang pernah dipakainya menang.
Hal itu masih tren sampai sekarang meski tanpa kontrak mengikat seperti kasus Nieto.
Misalnya saja Valentino Rossi yang mengoleksi beberapa motor ikoniknya di museum VR46, lalu ada Alex Rins dan Joan Mir yang mendapat GSX-RR 2020 untuk dipajang di rumahnya.
Terakhir di EICMA beberapa waktu lalu, ada Fabio Quartararo yang dikasih hadiah Yamaha YZR-M1 versi 2021 yang membawanya juara tahun lalu.
Kadang yang sengaja untuk pajangan saja, komponen mesinnya dibuat tidak lengkap dan sengaja agar tidak bisa dihidupkan.
Selain itu motor yang dilelang untuk jadi koleksi biasanya adalah motor yang rahasianya sudah tak perlu disembunyikan oleh pabrikan pembuatnya.
Jadi dari segi umur biasanya bukan motor berusia muda di MotoGP.
Untuk motor-motor yang usianya masih agak muda, pabrikan tidak akan memberikannya ke orang-orang karena rahasia-rahasia di dalamnya masih penting dan sangat diperlukan.
Motor yang usianya 1-2 tahun biasanya akan disewakan ke tim satelit, motor ini juga masih diperlukan untuk riset dan tes demi pengembangan motor baru.
Banyak pabrikan yang masih membawa motor-motor lamanya ke trek untuk dites bersama motor baru.
"Kadang mereka dipakai tim tes, masuk ke dyno, dan jadi motor demo pabrikan," ujar Ken Kawauchi, Manajer Teknis Suzuki di MotoGP 2022.
Kasus ini tak berlaku ke KTM, yang tampaknya tak terlalu keberatan soal rahasia motor mereka diketahui publik.
KTM bahkan terang-terangan menjual motor RC16 bekasnya yang berusia 2 hingga 3 tahun untuk siapa saja yang mampu membelinya.