GridOto.com - Pada umumnya coilover berkonstruksi menyatu antara bagian per dan sokbreker.
Namun, ada beberapa mobil yang mempunyai konstruksi terpisah antara per dan sokbrekernya.
Sebut saja seperti Honda Jazz, Mercedes-Benz C-Class & E-Class, Toyota Innova, BMW Seri 3 hingga Mitsubishi Pajero.
"Biasanya suspensi belakangnya terpisah antara per dan sokbrekernya," jelas Farley dari bengkel kaki-kaki AT Motorsport, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca Juga: Ceperin Mobil Tapi Pengen Tetap Nyaman? Lowering Kit Bisa Jadi Solusi
Keunggulan dari suspensi jenis ini adalah lebih praktis dalam mengganti per, tak terkecuali coilover.
"Kalau mau ganti coilover, konstruksi seperti ini lebih mudah pasangnya dibandingkan jenis coilover yang menyatu antara per dan sokbrekernya," sambung pria penggemar modifikasi ini.
Namun apabila ingin mengatur ketinggian ulir adjustable-nya, Farley memberikan satu wejangan.
"Sebaiknya jangan setting langsung di mobil, karena lama-kelamaan bisa bikin ulir drat adjustable-nya kalah," wantinya.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Begini Tanda Tie Rod dan Ball Joint Oblak
Menurutnya, hal ini karena bagian ulir tersebut diputar saat mendapat beban dari bobot mobil.
"Jadinya muternya agak keras, kalau dipaksain bisa berisiko ulirnya kalah atau rusak," tegasnya.
Sehingga ia menyarankan untuk mencopot bagian per berikut ulir adjustable-nya apabila ingin dirubah ketinggiannya.
"Jangan malas copotinnya, karena langkah ini justru lebih bikin awet ulir dari coilover tersebut," tutur Farley.
Menurut Farley, memutar ulir adjustable saat terlepas dari mobil jauh lebih enteng diputarnya sehingga tidak membuat ulir terluka.