GridOto.com - Ratusan bus perintis yang dioperasikan Perum DAMRI di beberapa rute pelosok Indonesia, bisa dikatakan jadi armada yang tahan banting.
Ini dikarenakan bus perintis DAMRI dioperasikan di wilayah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil dan Perbatasan), dengan jalur yang bisa dibilang enggak mulus.
Apalagi pengoperasian bus perintis, sebetulnya sudah tertulis dalam Peraturan Menhub Nomor PM Perhubungan 73 Tahun 2019 Tentang Pemberian Subsidi Pelayanan Angkutan Jalan Perintis.
Djoko Setijowarno selaku pengamat transportasi menyebutkan, tidak adanya layanan transportasi umum di wilayah 3TP memang membuat DAMRI harus turun tangan.
Terlebih persebaran jumlah penduduk yang tidak merata, menyebabkan adanya beberapa daerah yang terisolir dari daerah lainnya.
"Meski kondisinya begini, masyarakat tetap butuh transportasi umum untuk menjangkau daerah lain guna menunjang aktivitas dan mobilitas masyarakat," ucap ," ucap Djoko, dikutip dari Kompas.com, Minggu (06/11/2022).
Berdasarkan data dari Direktorat Angkutan Jalan Ditjenhubdat, sudah ada sebanyak 336 trayek dengan 597 unit armada bus perintis yang dioperasikan hingga 2022.
Dari ratusan trayek tadi, sebanyak 156 trayek di antaranya dioperasikan di wilayah 3TP.
Menariknya untuk pengadaan sarana bus perintis, Ditjenhubdat Kemenhub sampai turun tangan dan pengoperasiannya dilakukan oleh Perum DAMRI melalui mekanisme lelang.