Honda WR-V Pakai Transmisi CVT, Ada Teknologi Canggih yang Disematkan

Radityo Herdianto - Kamis, 3 November 2022 | 18:00 WIB

Honda WR-V (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Honda WR-V pakai transmisi CVT, ada teknologi canggih yang disematkan.

Untuk pertama kalinya secara global, Honda WR-V resmi diluncurkan di Indonesia (2/11).

Seluruh varian Honda WR-V yang dijual menggunakan transmisi otomatis jenis transmisi CVT.

Dalam pemaparan presentasi produk, Poychat Ua-arayaporn, Large Project Leader Honda R&D Asia Pacific Co., Ltd menyinggung soal teknologi yang disematkan pada transmisi CVT Honda WR-V.

Yaitu adalah G-design Shift.

"Ini merupakan resapan teknologi dari girboks transmisi CVT mobil Honda yang sudah ada seperti HR-V, BR-V, serta City Hatchback dan City Sedan," kata Poychat.

Rendy/Otomotifnet
Kabin depan Honda WR-V 2022
 

Baca Juga: Debut Global di Indonesia, Honda WR-V Dibanderol Mulai Rp 270 Jutaan

"G-design Shift membentuk perpindahan gigi secara virtual yang meningkatkan performa akselerasi dan deselerasi," terusnya.

Poychat menerangkan bagaimana cara kerja teknologi transmisi CVT ini.

Ketika pedal gas diinjak dalam saat melaju, putaran mesin meningkat.

Rasio gigi transmisi CVT yang terbentuk dari pulley set dan belt menyesuaikan percepatan laju mobil dan putaran mesin.

Teknologi ini mengatur pembentukan rasio gigi yang seolah-olah terasa ada perpindahan gigi naik (step-up shift).

"Jika di transmisi CVT Honda generasi sebelumnya, laju mobil saat pedal gas diinjak dalam terasa linear tidak terasa ada step perpindahan gigi," terang Poychat.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Presentasi Teknologi Transmisi CVT Honda WR-V

Baca Juga: Konsumsi BBM Bisa Lebih Irit, Ini Keunggulan Transmisi CVT Mobil

Pembentukan rasio gigi yang menciptakan step perpindahan gigi ini juga diklaim mesin bisa mencapai peak power yang lebih optimal dalam setiap rentang percepatan.

Begitu juga ketika mobil melakukan deselerasi saat pengereman.

Selain step perpindahan gigi naik dirasakan, juga step perpindahan gigi turun tercipta dari rasio gigi yang dibentuk.

"Saat deselerasi, ada rasa downshift yang menghasilkan efek engine brake," jelas Poychat.

"Ini memberikan performa deselerasi lebih baik dalam energi pengereman serta menjaga respon untuk berakselerasi kembali yang lebih baik," paparnya.