GridOto.com - Pada gelaran F1 Meksiko 2022 akhir pekan ini, tim Oracle Red Bull Racing telah mengakui pelanggaran batasan anggaran alias budget cap F1 2021.
Setelah lama berkelit, Red Bull Racing menyepakati dokumen Accepted Breach Agreement (ABA) yang ditetapkan FIA pada akhir pekan F1 Meksiko 2022.
Pada kasus ini, Red Bull Racing terbukti melanggar batasan anggaran senilai 1.864.000 poundsterling (senilai Rp 33,7 miliar) di F1 2021 (kurs 1 poundsterling senilai Rp 18.067 per 29 Oktober 2022).
Angka itu sekitar 1,6 persen dari batas anggaran maksimal sebesar 118.036.000 poundsterling (senilai Rp 2,13 triliun) yang diterapkan di F1 2021.
Dan jika mengacu penerapan pajak tahun 2021 dengan nilai 1.431.438 poundsterling (Rp 25,9 miliar), maka Red Bull sebenarnya cuma dianggap melanggar 432.652 poundsterling (Rp 7,8 miliar) alias 0,37 persen saja.
Karena persentase yang kurang dari 5 persen, Red Bull Racing dianggap melakukan pelanggaran minor soal anggaran belanja berlebihan alias minor overspent.
Dalam detail pelanggarannya, FIA menyebutkan beberapa hal yang membuat Red Bull melebihi batasan anggaran yang ditetapkan.
Uniknya sesuai gosip yang beredar, masalah katering ternyata beneran membuat anggaran Red Bull bengkak.
Kemudian ada pengeluaran berlebih di kontribusi jaminan sosial pemberi kerja (semacam BPJS ketenagakerjaan) serta bonus karyawan, dan beberapa pengeluaran dalam aktivitas di luar F1.
Baca Juga: Hasil FP1 F1 Meksiko 2022 - Carlos Sainz Paling Kencang, Duo Ferrari Kalahkan Duo Red Bull