Mesin Mobil Brebet dan Ndut-Ndutan? 3 Benda Ini Jadi Tersangkanya Sob!

Angga Raditya - Senin, 31 Oktober 2022 | 09:00 WIB

Ilustrasi. Putaran mesin bisa naik turun akibat beberapa komponen yang mulai rusak. (Angga Raditya - )

GridOto.com - Mesin mobil brebet tentu membuat rasa berkendara menjadi tidak nyaman selama perjalanan.

Karena selama mesin brebet, otomatis putaran mesin akan naik turun sehingga membuat mobil terasa ndut-ndutan jalannya.

Biasanya mesin mobil brebet bisa diakibatkan dari berbagai hal, namun penyebab paling umum adalah tiga komponen berikut: 

1. Air Flow Meter / Mass Air Flow

ryan/gridoto.com
Air flow meter rusak bikin idle tidak stabil

Baca Juga: Bestie, Gejala Seperti Ini Tanda AIr Flow Meter Mobil Bermasalah

Komponen yang dikenal dengan AFM dan MAF ini paling banyak jadi tersangka penyebab mesin mobil brebet.

"Karena komponen ini tugasnya membaca udara masuk untuk diteruskan ke ECU, jadi kalau error ya mesin ikutan error," ujar Evry Wanda Mugent dari bengkel spesialis Mugent Airflow Service, Cipondoh, Tangerang.

AFM atau MAF yang error biasanya membuat putaran mesin tidak bisa idle, bahkan suka tiba-tiba drop.

Bila sudah error, "Kalau kerusakan ringan masih bisa diperbaiki, tapi kalau berat sebaiknya ganti baru saja," jelas Mugent, sapaannya.

2. Fuel Pump Lemah

Fuel pump alias pompa bensin lemah juga bisa menjadi penyebab mesin mobil terasa brebet.

"Biasanya mobil RPM-nya agak ngayun di putaran tinggi, atau malah ketahan," ujar Willy dari bengkel mesin One Second Faster, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Penyebab fuel pump lemah selain dari dinamonya mulai apkir, filter bensin yang kotor juga bisa menyumbang peran.

3. Idle Control Valve / Idle Speed Control Bermasalah

Idle Control Valve/Speed biasanya terletak dekat throttle bodi dan air intake.

Baca Juga: Idle Mobil Terlalu Rendah, Waspada Komponen Ini Bikin Cepat Rusak

Komponen ini bertugas mengatur putaran mesin baik saat idle, saat A/C dihidupkan, hingga saat melaju.

Apabila komponen ini malfungsi, maka putaran mesin bisa naik turun bahkan drop hingga mesin mati.

"Kadang komponen ini juga sering kotor, jadi suka error baca sinyalnya," lanjut Willy.

Apabila ICV/ISC kotor, maka bisa dicopot dan dibersihkan menggunakan cairan penetran.

"Sebelum dipasang pastikan tidak ada sisa cairan penetran di dalam ICV/ISC," tukas Willy.