GridOto.com - AFM alias air flow meter mobil yang bermasalah membuat mesin jadi pincang bahkan bisa terasa ndut-ndutan saat dipakai jalan.
Hal ini karena pasokan udara tidak terbaca sempurna oleh ECU sehingga pasokan bensin dan pembakaran jadi tidak sempurna.
Selain mesin jadi pincang, air flow meter bermasalah membuat mobil tidak bisa berakselerasi dengan optimal.
"Penyakit air flow meter, kalau model lama, biasanya bagian carbon-nya sudah habis," buka Evry Wanda Mugent dari bengkel spesialis Mugent Airflow Service, Cipondoh, Tangerang.
Baca Juga: Hyundai Trajet Bermasalah Saat Idle, Bisa jadi Komponen Ini Rusak
Apabila carbon ini sudah habis, maka mesin mobil jadi tidak bisa idle, bahkan langsung mati setelah dihidupkan.
"Kalau carbon atau lapisan arangnya sudah habis, biasanya ditambahkan lagi lapisannya alias re-carbon ulang," ujar Mugent, sapaannya.
Mugent mengakui kalau kerusakan pada air flow meter tidak hanya dari carbon yang habis saja.
"Di tempat saya mesti dicek semuanya, seperti sensor udara atau setelan CO," tambahnya.
Untuk biaya servis AFM, "Saya mengenakan biaya Rp 400 ribu, itu di luar penggantian sensor udara dan setelan CO kalau rusak," terangnya.
Biaya tersebut juga tidak termasuk pengerjaan ekstra, "Misal kondisi AFM atau MAF sudah tidak standar, jadi perlu pengerjaan lebih," beber Mugent.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Dua Penyakit Ini Kerap Terjadi di BMW E30 318i
Untuk perawatan komponen AFM alias MAF, Mugent punya pendapat tersendiri.
Menurutnya, komponen PCB atau gerigi pada AFM atau MAF tidak boleh terkena cairan apapun.
"Kalaupun mau semprot cairan pembersih khusus air flow, bisa di bagian katup buka tutupnya saja," urai pria ramah ini.
Tujuannya agar usia air flow meter lebih awet, apalagi jika tidak terkena cairan apapun di PCB dan geriginya.
"Usia MAF atau AFM sepengalaman saya umurnya bisa 5-8 tahun, tergantung pemakaian dan materialnya," pungkasnya.