GridOto.com - Tes performa mesin Kawasaki KLX230SM, supermoto yang punya torsi kuat dan cocok buat dipakai di perkotaan.
Mesin yang diandalkan KLX230SM basisnya masih seperti KLX230 yang pertama hadir 2019 silam.
Dapur pacu 4 langkah 1 silinder SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara, berkapasitas 233 cc dari piston berdiameter 67 mm dan langkah piston 66 mm.
Rasio kompresinya hanya 9,4:1, dengan tenaga sebesar 18,8 dk di putaran mesin 7.600 rpm dan torsi maksimal 19,8 Nm di kitiran 6.100 rpm.
Bedanya, jika diamati kini suara mesinnya sedikit lebih senyap tak terlalu berisik. Tapi keluhan stasioner tinggi ternyata masih sama saja.
Jadi ketika tutup gas, engine brake masih minim alias masih tetap ngeloyor seperti KLX230 lama.
Karakter mesinnya punya torsi kuat dan instan sejak putaran rendah. Jadi buat stop and go terasa responsif, ngacir duluan di saat lampu hijau menyala pun sangat mudah!
Enggak ada yang namanya gejala mesin ngok atau tenaga kosong, di semua rentang putaran mesin.
Setiap gas dibuka pasti mesin akan memberikan respons seketika itu juga tanpa perlu slip kopling. Asyik banget!
Baca Juga: Review Lengkap Kawasaki KLX230SM, Versi Supermoto Kakak D-Tracker 150
Makin asyik karena karakter rasio transmisinya rapat, khususnya gigi 1 sampai 5. Bisa dilihat dari kecepatan maksimal masing-masing gigi yang tambah hanya 20 km/jam.
Jadi gigi 1 mentok 35 km/jam, gigi 2 55 km/jam, gigi 3 75 km/jam, gigi 4 95 km/jam, gigi 5 113 km/jam lalu di gigi 6 mentok di angka 120 km/jam. Itu sudah kena limiter dan sama sekali tak bisa naik lagi.
Efek dari transmisi yang berkarakter rapat juga berimbas pada catatan akselerasi yang cukup cepat untuk sebuah motor supermoto 233 cc. Contoh 0-100 km/jam 11,2 detik saja. Lalu 0-201 meter 10,9 detik.
Buat perbandingan, catatan itu hanya selisih 0,8 detik dari hasil tes KTM Duke 250 yang mana 0-201 meter waktunya 10,1 detik.
Sisi positif berikutnya dari mesin KLX230SM adalah suhunya tak begitu tinggi, maklum rasio kompresi cuma 9,4:1.
Sehingga dipakai macet-macetan area kaki enggak akan terasa kepanasan, padahal leher knalpotnya berada di dekat kaki kanan. Aman!
Catatannya adalah ternyata ada getaran yang muncul di putaran mesin tinggi, terasa di area setang dan juga jok.
Tapi kalau berkendara santai, pindah gigi di putaran rendah atau menengah tentunya getaran tak begitu terasa.
Dengan rasio kompresi tergolong rendah, sebenarnya pakai bahan bakar dengan spesifikasi RON 90 pun masih bisa.
Baca Juga: Harga Beda Tipis, Di Sini Perbedaan Kawasaki KLX230 SM dan KLX230 SE
Tapi, saat pengetesan dikasih yang punya RON 92, biar performanya lebih maksimal sesuai rekomendasi untuk pakai minimal RON 91.
Menggunakan metode full to full dan dilakukan sebanyak 3 kali lalu dirata-rata, konsumsi bensin KLX230SM ternyata dapat angka 30 km/liter.
Cukup moderat untuk sebuah motor bermesin 233 cc, enggak irit banget tapi juga enggak terlalu boros.
Selama pengetesan, motor dipakai untuk harian, dengan kondisi jalan beragam, ada kondisi lancar sehingga bisa gas pol.
Tentu motor juga dipakai di kondisi jalanan macet khas kota besar, dipadu gaya berkendara cenderung agresif, sering betot gas dalam-dalam.
Yang menarik adalah ketika fuelmeter mulai berkedip, saat diisi ulang sampai penuh bisa masuk 5 liter bahan bakar.
Artinya ketika mulai kedip masih ada 2,5 liter bensin di dalam tangkinya, karena totalnya 7,5 liter.
Artinya, ketika mulai kedip sebenarnya masih bisa menempuh jarak sekitar 75 km, karena rata-rata konsumsinya 30 km/liter.
Jadi kalau baru mulai kedip, tak perlu panik, santai saja! Masih bisa menempuh jarak cukup jauh tuh. Hehee...