GridOto.com - Pemerintah telah mewanti-wanti masyarkat Indonesia untuk mempersiapkan diri guna menghadapi kemungkinan resesi tahun depan.
Terkait kemungkinan resesi ini, PT Astra Honda Motor (AHM) mengaku tengah mempelajari situasi ekonomi yang akan terjadi.
"Kami di AHM tentu sedang mengkaji dan mempelajari apa yang harus kami persiapkan kalau itu terjadi. Tetapi kami sangat berharap itu tidak terjadi," ucap Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication AHM, Rabu (19/10/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, resesi bisa memengaruhi penjualan motor di Indonesia.
Oleh sebab itu, perusahaan harus mengukur strategi yang tepat untuk menghadapi kemungkinan tersebut.
"Pasti akan ada efeknya. Tetapi kami belum tahu akan sebesar apa dampaknya. Kalau berimbas ke Indonesia tentu akan berpengaruh ke market motor," jelas pria yang akrab disapa Muhib ini.
Ia mengatakan, pengaruh resesi bukan hanya mempengaruhi penjualan, namun juga ke berbagai sisi yang lebih spesifik.
Misalnya saja ekonomi konsumen, atau harga bahan baku produksi yang bisa meningkat.
"Kalau harga produk-produk makin mahal dan daya beli tidak baik, otomatis akan berdampak kepada konsumen. Itu sedang kami perhitungkan semua," tuturnya.
Baca Juga: Masih Diterpa Masalah Chip Semikonduktor, Honda Tetap Mampu Jual 400 Ribu Motor di September
Jika resesi benar-benar terjadi, hal ini merupakan salah satu masalah besar pada industri otomotif Tanah Air.
Sebab, sebelumnya industri otomotif Tanah Air sempat jatuh karena Pandemi Covid-19.
Selain itu, industri otomotif Indonesia saat ini juga masih diterpa isu krisis chip semikonduktor.
Hal-hal tersebut sangat berpengaruh pada kinerja industri dalam beberapa waktu belakangan.