GridOto.com - Mobil sekarang sudah banyak yang dilengkapi perangkat mesin turbocharged demi efisiensi bahan bakar dan performa.
Namun, merawat mesin turbocharger tentu sedikit berbeda dengan mesin non turbo, terutama pemilihan oli.
Willy dari One Second Faster, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengungkapkan oli sebagai perawatan paling krusial untuk turbocharger.
"Kalau mesin turbocharger, untuk pemakaian sehari-hari sebaiknya pilih yang agak kental," ujarnya.
Baca Juga: Mainkan Gas Saat Matikan Mesin Mobil Diesel Bikin Turbo Rusak?
Hal ini karena oli mesin juga digunakan untuk mendinginkan komponen turbocharger yang sangat panas, terutama bagian turbin shaft-nya.
Apabila olinya encer, maka risikonya oli lebih cepat menguap dan berpotensi mengurangi pelumasan serta pendinginan turbocharger.
"Nah kalau oli ini kepanasan, oli ini akan berubah menjadi karbon dan jalur oli menjadi mampet," bebernya.
Alhasil turbin shaft tidak terlumasi dan bila dibiarkan lama-kelamaan akan hancur.
Oli yang disarankan untuk memperpanjang durabilitas turbocharger, "Sebaiknya pilih 0W-40 atau 5W-40," ungkap pria yang mengenyam pendidikan mesin di Australia ini.
Baca Juga: Tenaga Mobil Diesel Jadi Loyo, Waspada Akibat Komponen Ini Rusak
Sedangkan jika ingin mendongkrak tenaga, baru lirik spek oli yang lebih encer.
"Tapi harus dipantau terus, jangan sampai kehabisan oli karena menguap," wantinya.
Selain itu Willy menegaskan mesin forced induction jangan sampai ngelitik karena bisa merusak mesin dengan hebat.
"Karena udara yang dimampatkan lebih padat dari N/A, maka kalau terjadi ngelitik, itu ledakan dari ngelitiknya jauh lebih besar," urainya.
Ledakan besar akibat ngelitik ini bisa membuat ring piston rusak atau paling parah, piston bisa pecah suatu saat nanti.
Sehingga untuk bahan bakar mesin turbo, sebaiknya gunakan oktan paling tinggi.