WorldSBK Mandatkan Konsesi Super dan Bahan Bakar Berkelanjutan, Berpengaruh di WorldSBK Indonesia 2022 Enggak?

Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 18 Oktober 2022 | 18:04 WIB

WorldSBK ubah regulasi, mandatkan sistem konsesi baru dan bahan bakar berkelanjutan, tidak berpengaruh di WorldSBK Indonesia 2022 kok. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Sebelum WorldSBK Indonesia 2022 digelar, Dorna Sports dan FIM resmi mengubah beberapa regulasi di ajang balap motor produksi tersebut.

Perubahan regulasi WorldSBK tadi dimandatkan setelah pertemuan Komisi Superbike yang berisi perwakilan dari Dorna Sports dan FIM usai WorldSBK Portugal 2022.

Namun, perubahan regulasi tersebut tidak akan berpengaruh pada WorldSBK Indonesia 2022 mendatang.

Pun dengan WorldSBK Indonesia 2023, karena perubahan regulasi di atas baru akan berlaku pada musim 2024 nanti.

Hal pertama yang diubah dalam regulasi WorldSBK untuk 2024 mendatang akan terkait konsesi.

Yaitu penerapan sistem Super Concessions, yaitu sistem konsesi baru yang diterapkan untuk menjaga persaingan di WorldSBK berlangsung ketat.

Dalam sistem Super Concessions, poin konsesi akan dialokasikan pada lima pembalap dan dihitung setiap tiga balapan.

Dalam sistem Super Concessions, motor pabrikan yang mendapatkan konsesi dapat lebih bebas mengubah sasis mereka agar dapat bersaing dengan kompetitif.

Selain sistem konsesi baru, ubahan lain dalam regulasi WorldSBK untuk 2024 nanti adalah terkait bahan bakar.

Baca Juga: Update Perbaikan Sirkuit Mandalika Jelang WorldSBK Indonesia 2022, Aspal Bakal Lebih Kuat dan Menggigit

Dalam regulasi baru, WorldSBK akan memandatkan penggunaan bahan bakar berkelanjutan dengan kandungan bahan berkelanjutan sebesar 40 persen atau E40.

Penggunaan bahan bakar E40 dimandatkan untuk seluruh kelas yang mereka lombakan, antara lain WorldSSP300, WorldSSP, dan WorldSBK.

Bahan bakar E40 ini sendiri memiliki spesifikasi yang sama seperti yang dipakai untuk MotoGP pada 2024 mendatang.

Dengan kata lain, 40 persen kandungan berkelanjutan tersebut bisa diproduksi secara sintetik menggunakan energi terbarukan, atau secara organik dari bahan non-pangan.

Regulasi WorldSBK lain yang turut berubah adalah terkait uang, yakni pembatasan persentase kenaikan harga retail dari motor homologasi tiap-tiap pabrikan.

FIM menyatakan, hal tersebut diakibatkan oleh situasi ekonomi secara global dan inflasi tinggi yang terjadi saat ini.

Dengan aturan ini, para pabrikan hanya bisa menaikkan harga motor homologasi mereka sesuai dengan persentase maksimal yang diperbolehkan FIM.

Misalnya, Kawasaki tidak boleh menjual ZX-10RR MY 2024 lebih dari 20 persen lebih mahal dari tahun sebelumnya. 

Angka pasti dan hitungan persentase tersebut baru akan dipublikasikan oleh FIM dalam waktu dekat.