GridOto.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) amankan posisi lima merek mobil terlaris di Tanah Air, dengan Xpander dan Xpander Cross tampil mendominasi penjualan sepanjang September 2022 lalu.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), selama periode tersebut Mitsubishi Motors mencatatkan penjualan retail sebanyak 7.011 unit dan wholesales 6.056 unit.
Sejatinnya terjadi sedikit penurunan performa jika dibandingkan Agustus 2022 lalu, yang mana Mitsubishi Motors berhasil membukukan penjualan retail sebesar 7.669 unit dan wholesales 9.700 unit.
Meski begitu, pabrikan berlogo tiga berlian ini mengklaim, penjualan retail kendaraan penumpang dan niaga ringannya masih stabil dengan pangsa pasar sebesar 8,1 persen.
"Kami sangat berterima kasih akan penerimaan dan dukungan masayarakat Indonesia terhadap brand dan produk kami," ungkap Tetsuhiro Tsuchida, Director of Sales & Marketing Division MMKSI dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/10/2022).
"Sehingga kami terus mendapatkan angka penjualan retail yang cukup tinggi, bahkan lebih besar dari angka wholesales kami," lanjutnya.
Apabila diuraikan berdasarkan data internal yang dibagikan MMKSI, kontribusi terbesar berasal dari Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross sebanyak 3.342 unit atau 47 persen dari total penjualan.
Kemudian ada Mitsubishi Pajero Sport, dengan mencatatkan penjualan retail 1.367 unit dan berkontribusi sebesar 38,9 persen untuk pangsa pasar Sport Utility Vehicle (SUV) Medium 2.500 cc.
Hal itu juga yang membuat segmen kendaraan penumpang mendominasi penjualan Mitsubishi Motors selama September 2022 lalu, lewat kontribusinya di angka 4.710 unit.
Baca Juga: Pasar LSUV September 2022 Tumbuh, Toyota Rush Mendominasi, Mitsubishi Xpander Cross Lesu
Sementara untuk segmen kendaraan niaga ringan, Mitsubishi Motors mencatat penjualan 2.301 unit dengan L300 terjual hingga 1.571 unit dan Triton sebanyak 714 unit.
"Setiap bulan menjadi tantangan baru dan adventure tersendiri bagi kami, di mana kami terus memonitor kondisi pasar untuk mempertahankan performa kami," tutur Tsuchida lagi.
"Capaian tiap bulan selalu kami jadikan tolak ukur dalam menentukan langkah kami ke depannya, untuk memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia," pungkasnya.