GridOto.com - Bisa diajak kencang tapi konsumsi bensin tetap tergolong irit, begini catatan performa dan konsumsi bensin KTM 250 Adventure.
Walaupun sebuah motor turing, karakter 250 Adventure tetap khas KTM, performanya tergolong bengis!
Utamanya pada putaran menengah ke atas, khas mesin dengan konstruksi overbore.
Mesin KTM 250 Adventure ini speknya 249 cc 4 langkah 1 silinder DOHC 4 katup injeksi berpendingin cairan. Punya bore x stroke 72 x 61,1 mm.
Di dalam kepala silindernya tertanam katup in 29 mm, dan ex 24 mm, dengan rasio kompresi cukup tinggi, yaitu 12,5:1.
Cukup besar untuk motor 250 cc 1 silinder, tenaganya diklaim mencapai 29,5 dk @9.000 rpm, sedang torsi maksimal 24 Nm @7.500 rpm.
Karakternya mesinnya di putaran bawah sampai 5.000 rpm tergolong berisi tapi kalem.
Namun begitu lewat 5.000 rpm putaran mesin langsung mudah melejit kuat hingga kena limiter di sekitar 10.400 rpm.
Dipakai santai untuk harian tenaga dan torsinya cukup, buat turing saat melibas tanjakan curam atau perlu menyalip juga tak pernah kekurangan power.
Baca Juga: Review Lengkap KTM 250 Adventure, Siap Lawan Honda CRF250 Rally!
Pokoknya tinggal pintar-pintarnya main posisi gigi saja, tak perlu ada drama harus slip kopling demi mengail putaran tinggi.
Bicara kopling, tuasnya enteng dan oper giginya gampang. Karakter gigi 1-4 rapat dan mudah mencapai limiter, sementara 5-6 panjang karena rasionya overdrive.
Kuatnya tarikan menengah atas bisa dilihat dari hasil tes akselerasi pakai Racelogic.
Dapat 0-100 km/jam untuk sebuah motor adventure 250 cc tergolong cepat, cuma 9 detik! Lebih cepat dari CRF250 Rally yang perlu 9,1 detik.
Malah untuk 0-402 meter bedanya lebih besar, 250 Adventure hanya 16,6 detik, sedang CRF250 Rally 16,9 detik.
Bukan hanya bertenaga, untuk sebuah motor KTM mesin 250 Adventure tergolong adem.
Karakternya beda banget dengan keluarga Duke. Di area kaki sama sekali tak terasa panas, jadi bikin nyaman saat perjalanan dalam maupun luar kota.
Suhu mesin di spidometer juga anteng 4 bar dari 8 bar yang ada. Dan kipas radiator pun tergolong jarang menyala. Sekalinya menyala pun hanya sebentar.
Jika dianalisa, tentu berkat dimensi radiator yang besar dan lebar, dengan bentuk yang melengkung sehingga penampang yang kena angin semakin luas.
Baca Juga: Lanjutkan Kerjasama, Bajaj dan KTM Siapkan Motor Sport Baru Bertenaga Listrik
Apalagi kipasnya ada 2, di sisi kanan dan kiri, sehingga bisa mempercepat proses pembuangan panas.
Lalu minusnya apa? Salah satunya masih ada vibrasi di putaran mesin tinggi yang terasa di footstep, tapi tergolong minim. Jadi tak begitu mengganggu.
Yang mengganggu justru bagian finishing yang khas motor produksi India. Ada saja bagian yang kurang rapi.
Contohnya seperti sambungan antar panel dan beberapa baut yang tampak mulai ada karat.
Pada proses pengetesan, rute yang dilalui sebagian di dalam kota untuk penggunaan harian dan mayoritas turing.
Bahan bakar yang digunakan Pertamax. Seharusnya di atas itu, tapi karena di pelosok mentok cuma ada Pertamax.
Maka diputuskan pakai produk Pertamina yang punya RON 92 tersebut. Toh ternyata enggak sampai bikin ngelitik, masih aman!
Konsumsi bensin rata-rata yang tercatat tergolong irit. Kisarannya di angka 36 km/liter. Sebagai tambahan catatan, rider yang naik bobotnya 64 kg.
Dengan kapasitas tangki bensin 14,5 liter, berarti sekali isi penuh bisa untuk menempuh jarak sekitar 522 km, jauh banget!
Baca Juga: Berdarah KTM, Begini Spek dan Tampang CFMoto 250SR dan 250 CL-X Indonesia