GridOto.com – Bonjour Citroen, selamat datang kembali di Indonesia setelah absen sejak tahun 1994 lalu.
Mari kita simak peluangnya saat nanti resmi berkompetisi dengan pesaingnya di Indonesia.
Awal Oktober 2022 ini Citroen mengumumkan kembali berniaga bersama Indomobil di Indonesia.
Mulai tahun 2023 depan, Citroen akan merilis 3 model andalannya yaitu C5 Aircross, C3 dan mobil listrik e-C4.
C5 Aircross dan e-C4 diimpor utuh dari Eropa. Sedangkan C3 didatangkan dari India.
Melihat spesifikasi di pasar India, C5 Aircross akan bersaing di segmen Medium SUV.
Di situ sudah bercokol Honda CR-V dan Toyota Corolla Cross yang mendominasi pasar.
Meskipun Citroen Indomobil masih belum merilis detail spesifikasi dan harganya namun diperkirakan tak jauh dari rivalnya.
Bahkan bisa jadi akan lebih mahal jika dijejali beragam fitur unggulannya seperti suspensi hidraulis.
Pilihan mesin Citroen C5 Aircross cukup beragam mulai bensin, hybrid hingga diesel.
Apapun pilihannya nanti buat pasar Indonesia, di segmen ini cukup menantang.
Baca Juga: Hadapi Honda CR-V, Ini Senjata Andalan Mobil Baru Citroen C5 Aircross
Varian bermesin bensin akan ketemu Honda CR-V dan VW Tiguan.
Mesin hybrid akan berhadapan dengan Toyota Corolla Cross.
Sedangkan jika berkelit di mesin diesel akan sendirian namun dihadapkan pada harga BBM lebih mahal.
Terlepas dari mesin, desain Citroen C5 Aircross sangat menarik.
Garis desain dewasa dan matang khas mobil-mobil Eropa terasa kental.
Ditambah lagi sistem suspensi hidraulis andalan Citroen yang melegenda.
Jika dulu Citroen terkenal dengan suspensi Hydropneumatic, di C5 Aircross berganti dengan Progressive Hydraulic Cushions.
Meski berbeda komponen dan cara kerjanya namun diklaim mampu meredam ayunan suspensi cukup maksimal.
Tambah lagi Progressive Hydraulic Cushions dirancang menyatu di dalam bodi sokbreker.
Kontan ini membuat ongkos produksinya jauh lebih murah dibanding Hydropneumatic.
Pendek kata, Citroen C5 Aircross merupakan paket pilihan menarik buat segmen Medium SUV.
Kesuksesannya hanya tinggal bergantung pada strategi harga yang akan diterapkan nanti.
Di Citroen C3 yang berwujud Compact SUV akan lebih menarik dicermati.
Soalnya Citroen Indomobil sudah menyebut akan mematok harga di bawah Rp 300 juta.
Saya prediksi Citroen C3 akan bermain di rentang Rp 230 sampai 250 jutaan.
Baca Juga: Mengulik Fitur Mobil Baru Citroen C3, Ada yang Bisa Join Rapat Online!
Seperti kita ketahui, di segmen ini sudah banyak pemainnya.
Ada duet Toyota Raize/Daihatsu Rocky, Nissan Magnite, Renault Kwid Climber, Renault Kiger, Kia Sonet dan Suzuki Ignis.
Keunggulan utama Citroen C3 ada pada desain ekterior khas Eropa.
Di India, Citroen C3 dijual dalam 2 pilihan mesin bensin 1.200 cc 3 silinder yaitu turbo dan nonturbo.
Tak ada pilihan transmisi otomatis, hanya ada manual 5 dan 6 percepatan.
Spesifikasi detail buat pasar Indonesia belum dirilis.
Kita berharap semoga saja memperbaiki kelemahan dari spek India.
Ada sejumlah catatan saya buat pada Citroen C3 spek India.
Pilihan transmisi boleh sama manual, tapi harus ada juga otomatis asalkan bukan AMT (automated manual transmission).
Jok baris kedua (penumpang belakang) sebaiknya ditambah arm rest.
Letak tombol power window belakang enggak umum. Ada di konsol tengah belakang rem parkir.
Lebih pas jika dipindah ke doortrim (panel pintu).
Panel instrumen pemantau kondisi mesin di balik kemudi berupa display digital.
Sayang dimensinya kelewat mungil bahkan tanpa takometer.
Spek India juga tak dilengkapi central door lock dan pengatur spion luar elektris.
Kepraktisan kabin kurang maksimal karena sistem pelipatan jok penumpang tak mampu menciptakan lantai rata dan lapang.
Meskipun Citroen C3 tak dilengkapi suspensi hidraulis, namun diklaim tetap menawarkan kenyamanan dibanding rival.
Soal kenyamanan memang jadi jualan utama Citroen sejak dulu.
Teknologi suspensinya memang dirancang dengan orientasi meminimalisir goncangan berlebihan.
Awalnya Citroen memang dirancang sebagai solusi atas problem mobil pembawa telur peternak ayam.
Kondisi jalan pedesaan Prancis yang jelek membuat suspensi harus mampu meredam goncangan supaya telur ayam tak banyak pecah.
Tantangan tak hanya meredam ayunan suspensi.
Namun juga teknologi yang dipakai harus murah hingga mampu dibeli oleh peternak di desa-desa Prancis saat itu.
Sejak itulah legenda kenyamanan suspensi Citroen bermula hingga dipertahankan sampai saat ini.
Di pilihan Citroen e-C4 mobil listrik battery electric vehicle (BEV) akan berhadapan langsung dengan Hyundai Ioniq 5.
Namun Citroen e-C4 tak menganut desain bonnet depan layaknya mobil BEV lain yang grilnya tertutup rapat.
Di Citroen e-C4 masih terlihat seperti mobil internal combustion engine (ICE) yang ada saat ini.
Desainnya mirip Mitsubishi Eclipse Cross.
Terutama di bagian kaca belakang yang dilengkapi spoiler tipis.
Baca Juga: Mobil Listrik Citroen e-C4 Siap Meluncur di Indonesia, Ini Speknya
Citroen Indomobil masih belum menjelaskan kapan tepatnya ketiga model Citroen ini akan mulai dijual tahun depan.
Semoga saja di awal tahun dengan strategi harga yang menarik buat konsumen Tanah Air.
Layak ditunggu. ***
*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid OTOMOTIF, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini bergabung di GridOto.com.