GridOto.com - PT Shell Indonesia berkomitmen terus menyediakan energi konvensional maupun terbarukan yang lebih bersih hingga masa mendatang lewat program Future Mobility.
Menurut Susi Hutapea, Deputy Country Chair and Vice President Corporate Relations PT Shell Indonesia, pihaknya juga fokus menghadirkan energi yang lebih efisien untuk para konsumennya.
"Berkendara atau mobilitas untuk masa depan sangat penting sehingga kami fokus dalam menginvestasikan berbagai hal dalam Future Mobility bagi generasi muda dan untuk energi yang lebih bersih," ujarnya dalam diskusi Future Mobility di Mandalika, Kamis (13/10/2022).
Salah satu komitmen Shell dalam mendukung energi terbarukan yang lebih bersih yakni, pendirian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa wilayah.
"SPKLU kami ada tiga yaitu di Tol Jagorawi, wilayah Antasari di Jakarta Selatan dan Pluit di Jakarta Utara. Kami berharap SPKLU Shell akan terus bertumbuh," ucap Susi.
Bicara SPKLU dan mobilitas masa depan, tentunya tidak terlepas dari mobil listrik yang penggunaannya tengah digenjot oleh Pemerintah.
Dian Kusumadewi selaku Vice President Marketing Mobility Indonesia PT Shell Indonesia mengakui, kendaraan listrik semisal mobil listrik di Tanah Air saat ini masih dalam tahap perkenalan tepatnya sejak dua tahun belakangan ini.
"Meski begitu, tren kendaraan listrik terus membaik dan itu membuat kami semangat dalam Future Mobility. Misalnya pada 2019 kendaraan listrik yang terjual hanya sekitar 800 unit, tahun 2020 naik jadi sekitar 1.300 unit, 2021 meningkat jadi sekitar 4.000 unit dan 2022 pada Januari ke Juli angkanya sudah seperti satu tahun sebelumnya," jelasnya.
Menurut Dewi, angka 4.000 unit mobil listrik memang masih tergolong kecil atau sekitar 0,9 persen dari total penjualan mobil di Indonesia.
Baca Juga: Shell Lakukan Penyesuaian Harga BBM Pada Awal Oktober 2022, Banyak yang Jadi Lebih Murah Sob!
Sementara pemerintah menargetkan mobil listrik memiliki persentase penjualan sebanyak 25 persen dari total penjualan mobil di Indonesia pada 2030.
"Target ini menjadi semangat kami karena Pemerintah telah menjadikan kendaraan listrik sebagai agenda resmi. Kedua, Indonesia punya target Net Zero Emission pada 2060," ucap Dian.
Sementara dari data yang dihimpun Shell Indonesia, sektor otomotif menyumbang 26 persen emisi Co2 (Karbon dioksida).
Karena itu Shell Indonesia lewat Future Mobility, terus mendukung target pemerintah dalam percepatan elektrifikasi kendaraan sebagai sektor yang sangat strategis dalam mencapai Net Zero Emission.