Ini Kandungan Dalam Asap Knalpot Yang Berbahaya Kalau Terhirup Manusia

Isal - Jumat, 14 Oktober 2022 | 18:20 WIB

Kandungan asap knalpot motor yang berbahaya buat manusia (Isal - )

GridOto.com - Ternyata ada kandungan dalam asap knalpot yang berbahaya kalau terhirup oleh manusia.

Sayangnya, kandungan dalam asap knalpot yang berbahaya ini tidak semua disadari oleh bikers.

Kandungan dalam asap knalpot yang berbahaya buat manusia ternyata dihasilkan oleh mesin motor yang bermasalah.

"Proses pembakaran yang kurang sempurna menghasilkan emisi gas buang yang banyak kandungan karbon monoksida (CO)," ucap Wildan dari Surface Treatment BASF Indonesia kepada GridOto (29/09).

Baca Juga: Dianggap Sepele Bahkan Dijual, Ini Fungsi Penting Catalytic Converter di Knalpot

Lebih lanjut Wildan menjelaskan kalau kandungan karbon monoksida (CO) di dalam asap knalpot tidak bisa dilihat oleh mata.

"Zat karbon monoksida (CO) ini tidak berbau maupun berwarna," papar Wildan.

"Namun, jika terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu bisa berbahaya," tambahnya saat ditemui di Indonesia Electric Motor Show (IEMS 2022) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Hal senada juga dikatakan oleh Dr. Eng.Ir. Iman K. Reksowardojo M.Eng, Pakar Motor Bakar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada GridOto beberapa waktu yang lalu (01/21).

Max
Pakai knalpot racing bisa bikin enggak lolos uji emisi

Baca Juga: Dicekik Emisi Gas Buang, Performa dan Konsumsi Bensin New KTM Duke 250 Jad Lebih Kalem? Ini Faktanya

"Karbon monoksida atau CO merupakan zat yang tidak berbau dan berwarna namun sangat beracun," sahut Dr. Eng.Ir. Iman K. Reksowardojo M.Eng

Ternyata enggak perlu banyak zat karbon monoksida (CO) untuk merenggut nyawa manusia.

"Dengan kadar 0,3 % karbon monoksida (CO) saja kemudian terhirup selama 30 menit bisa berisiko kematian," tutupnya.

Makanya, untuk menghindari bahaya tersebut sebaiknya tidak menyalakan motor di ruang yang tertutup.

Selain itu, jaga kondisi mesin tetap optimal agar emisi gas buang dihasilkan juga tidak berbahaya.