GridOto.com - Max Verstappen berhasil menjadi juara F1 Jepang 2022 sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai juara dunia F1 2022.
Namun pada awalnya banyak yang tidak menyangka bahwa Max Verstappen benar-benar mengunci gelar juara dunia meskipun berhasil menjadi juara F1 Jepang 2022.
Raut wajah bingung dan awkward sangat terlihat di parc ferme, di mana Max Verstappen sendiri juga awalnya tidak menyangka berhasil mengunci gelar juara F1 2022 dunia meski sudah jadi juara F1 Jepang 2022.
Jadi begini ceritanya.
Sebelum balapan digelar, raihan 25 poin dari kemenangan balapan akan membuatnya juara dunia jika Charles Leclerc finis ketiga atau lebih buruk.
Atau jika menang ditambah fastest lap, Verstappen akan mengunci gelar juara dunia tanpa adanya syarat tambahan.
Verstappen butuh menyelesaikan balapan dengan tambahan delapan poin dari Charles Leclerc, dan enam poin dari Sergio Perez.
Masalahnya balapan di Sirkuit Suzuka tadi sempat dihentikan selama dua jam setelah melaju sepanjang tiga lap saja.
Setelah dua jam lebih dihentikan, balapan akhirnya dilanjut dengan durasi balapan sekitar 40 menit saja karena adanya batas waktu maksimal penyelenggaraan balapan.
Baca Juga: Jadi Juara F1 Jepang 2022, Max Verstappen Raih Gelar Juara Dunia F1 2022
Nah, di sana sudah ada yang menerka-nerka, bahwa balapan tidak akan mencapai lebih dari 75 persen jarak total dan kemungkinan hanya dihadiahi 19 poin buat pemenang.
Seperti ditunjukkan aturan berikut ini:
Jadi, meski Leclerc sudah dikasih penalti dan turun ke posisi ketiga, Verstappen tetap tidak bisa menjadi juara karena podium tiga mendapatkan 12 poin.
Jadi Verstappen hanya menambah jarak poinnya sebanyak tujuh poin saja dari Leclerc, bukannya delapan seperti syarat untuk mengunci gelar juaranya di Suzuka.
Banyak yang salah memahami aturan ini.
Ternyata eh ternyata, stewards tetap memberikan Max Verstappen 25 poin alis poin penuh dari kemenangannya ini, sehingga dia dinyatakan sebagai juara dunia F1 2022.
Sebenarnya, pemberian poin berdasarkan persentase jumlah lap ini hanya berlaku ketika balapan dihentikan kemudian tidak dilanjut lagi, sesuai yang ditunjukkan aturan di atas.
Sedangkan pada balapan ini, balapan tidak dihentikan permanen, bahkan dilanjut sampai kibaran bendera finis sehingga tidak memperhatikan soal jumlah persentase.
Ngomong-ngomong, hingga berita ini dipublish, belum ada yang menampilkan posisi klasemen pembalap secara resmi.