GridOto.com - Ban merupakan salah satu komponen yang berperan untuk menunjang kenyamanan dan keamanan saat berkendara.
Maka dari itu penting untuk memastikan ban dalam kondisi tetap prima, serta selalu mengecek tekanan angin ban sebelum berkendara.
Namun saat cuaca hujan banyak anggapan dari pengendara yang meyakini tekanan angin pada ban motor harus dikurangi.
Alasannya agar ban motor mendapat traksi ke permukaan jalan lebih maksimal.
Melihat hal ini, Tech. Service Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) selaku produsen ban FDR, Jimmy Handoyo, menampik anggapan tersebut.
"Sebenarnya itu mitos, jadi harusnya tekanan angin disesuaikan dengan standar ban," ujar Jimmy di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Tekanan angin bisa dilihat di dinding ban, kalau ban reguler biasanya di depan 29 dan di belakang 33 psi, plus minus dua," sambungnya.
Sementara itu, Instruktur Defensive Driving Global Defensive Driving Consulting (GDDC), Andry Berlianto, mengatakan boleh saja mengurangi tekanan ban motor saat cuaca hujan asal ada beberapa poin yang diperhatikan.
"Saat melintasi jalan basah dengan tekanan angin yang dikurangi maka lakukan perlambatan kecepatan dari kecepatan yang biasa dilakukan," ujar Andry kepada GridOto.com, Rabu (05/10/2022).
Lebih lanjut, ia menyarankan pengendara motor agar tetap menjaga jarak aman antar kendaraan.
Baca Juga: Tengok Nih Harga Ban Tubeless Ring 14 Untuk Motor Matik, Mulai Rp 150 Ribu
"Dalam medan basah jaga jarak antar kendaraan adalah 5 sampai 8 detik, tidak lagi 2 sampai 3 detik, karena proses reaksi pengendara akan semakin sulit di medan yang bebeda atau tidak ideal," ungkapnya.
Selain itu, Andry memberi catatan setelah tidak berada di area hujan atau basah ban harus diisi kembali tekanan angin kebawaan standar masing-masing kendaraan.
"Saat tekanan angin kurang maka risiko ban pecah akan semakin tinggi saat berada di permukaan jalan yang kering," pungkasnya.