GridOto.com – Juara F1 Singapura 2022 Sergio Perez dianggap sangat beruntung karena hanya menerima penalti 5 detik dari dua pelanggaran safety car.
Setelah balapan selesai, stewards melakukan penyelidikan dan juara F1 Singapura 2022 Sergio Perez dipanggil menghadap stewards.
Sergio Perez harus menunggu konfirmasi statusnya sebagai juara F1 Singapura 2022 hampir dua jam setelah finish.
Saat balapan di sirkuit Marina Bay, Minggu (2/10) malam, Sergio Perez melakukan dua pelanggaran safety car.
Tetapi pembalap tim Red Bull ini dihukum tambahan waktu 5 detik, sehingga tetap mempertahankan posisinya sebagai juara F1 Singapura 2022, karena Charles Leclerc yang finish di tempat kedua tertinggal 7 detik lebih.
Atas pelanggaran safety car itu, Perez mendapat teguran dan diberi hukuman lima detik.
Berita tentang penyelidikan pasca-balapan Perez muncul saat balapan masih berlangsung, membuat pembalap Meksiko itu harus menjauh dari kejaran Charles Leclerc jika dia mendapat penalti waktu.
Perez menyebut 'miskomunikasi' sebagai alasan mengapa ia melanggar aturan safety car pada beberapa kesempatan, juga telah diberi peringatan karena tertinggal terlalu jauh.
Tetapi mengingat bahwa hukuman yang berbeda diterapkan untuk pelanggaran yang sama, Ferrari merasa Perez seharusnya dua kali dihukum, artinya dua kali 5 detik.
Baca Juga: Kenapa Juara F1 Singapura 2022 Sergio Perez Hanya Kena Penalti 5 Detik Padahal Melanggar Dua Kali?
Jika demikian, maka akan membuat Charles Leclerc menjadi pemenang balapan.
Analis Sky Sports yang juga mantan pembalap F1, Martin Brundle menyebut Sergio Perez ‘sangat beruntung’ bisa lolos dengan hanya menerima penalti lima detik.
“Ingat, berdasarkan sejarah, Sergio sangat beruntung hanya menerima penalti lima detik untuk pelanggaran kedua karena tidak menjaga jarak 10 dari safety car saat memandu pembalap,” kata Martin Brundle, dikutip GridOto.com dari planetf1.com.
“Agaknya dia bisa meyakinkan stewards bahwa pada ban dingin dan kondisi sulit, dan dengan pasang surutnya safety car dan kecepatan mobil F1 itu semua bisa diterima,” lanjutnya.
“Jadi, cukup lama setelah balapan, itu dikonfirmasi sebagai kemenangan yang ingin dimiliki oleh setiap pembalap F1 dalam sejarah di CV mereka, begitulah tantangan dan intensitasnya,” ucap Martin Brundle.