GridOto.com - Citroen akhirnya resmi kembali ke pasar mobil Indonesia pada Selasa, (4/10/2022) siang tadi.
Kembalinya Citroen ke Indonesia mengakhiri absennya pabrikan asal Prancis tersebut selama 24 tahun, setelah angkat kaki pada 1994 silam.
Bicara mengenai alasan kembali Citroen ke Indonesia, Vincent Cobee selaku Brand CEO Citroen pun menjawab dengan blak-blakan.
"Industri mobil di Eropa sama-sekali tidak ada pertumbuhan selama 20 tahun terakhir," ucapnya kepada awak media di Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).
"Sementara Indonesia bertumbuh pesat berkat jumlah populasi, rentang umur penduduk, serta pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan di sini," imbuhnya.
Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu target prioritas Citroen dalam program pengembangan bisnis global mereka.
Program yang juga meliputi pasar Amerika Latin, Afrika, India, serta negara-negara yang tergabung dalam ASEAN termasuk Indonesia.
Vincent mengatakan, Citroen sendiri berencana untuk mulai menjual mobil mereka di Indonesia pada awal 2023 mendatang.
"Sebagai awalan, kami akan membawa tiga produk yaitu Citroen C3, C5 Aircross, dan mobil listrik E-C4," ungkapnya.
Baca Juga: Citroen Pamer Logo Baru Sebelum Resmi Kembali ke Indonesia bersama Indomobil Group
Pada 'percobaan' yang kedua ini, Citroen akan bekerjasama dengan Indomobil Group untuk distribusi jaringan dealer, aftersales, dan pemasaran.
Untuk itu, Indomobil Group akan membentuk perusahaan joint venture baru yang akan berada di bawah naungannya.
"Meskipun kami menaungi banyak merek mobil, mereka semua di bawah manajemen tenaga professional yang berbeda-beda," ucap Andrew Nasuri, Direktur Indomobil Group dalam kesempatan yang sama.
"Tentunya dengan strategi pemasaran yang berbeda-beda, termasuk untuk Citroen yang punya ciri khasnya sendiri," imbuhnya.
Sebagai penutup, Vincent kembali menegaskan kecocokan Indonesia sebagai 'pilot project' ekspansi mereka di kawasan ASEAN.
"Citroen ingin membawa teknologi, inovasi, gaya, fungisionalitas, dan kualitas kepada audiens yang luas," ucap Vincent.
"Sesuatu yang sangat cocok dengan kondisi pasar Indonesia dengan jumlah populasi, pertumbuhan ekonomi, dan iklim bisnis yang ada saat ini," tutupnya.