GridOto.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga secara resmi mengoperasionalkan flyover Kopo di Kota Bandung, Jawa Barat.
Flyover Kopo membentang sepanjang 1,3 kilometer sebagai upaya mengurai kemacetan arus kendaraan yang kerap terjadi di persimpangan Kopo, Cibaduyut dan Pasir Koja.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, operasionalisasi flyover Kopo ini diharapkan dapat mengurai kepadatan lalu lintas di area Kopo dan mempersingkat waktu tempuh bagi kendaraan yang melintas.
"Daerah ini sangat padat khususnya pada pagi hari saat jam berangkat kerja. Dengan adanya flyover Kopo ini bisa menghemat waktu yang sebelumnya 30 menit sekarang kalau lancar mungkin hanya satu menit," ujar Hedy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (04/10/2022).
Adapun flyover Kopo membentang di Jalan Soekarno-Hatta di daerah Kopo yang merupakan jalur utama bagi para komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung serta penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Lanjut menurut Hedy, dengan panjang 1,3 kilometer flyover Kopo memiliki kapasitas 4.000 kendaraan per jam untuk kedua arahnya.
Pekerjaan konstruksi flyover mulai dibangun pada November 2021 dan telah selesai September 2022 dengan biaya senilai Rp 288 miliar yang dananya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Dikesempatan yang sama Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi beroperasinya Flyover Kopo guna meningkatkan konektivitas di wilayah Jabar khususnya Kota Bandung.
Baca Juga: Kota Bandung Akan Bangun Jalan Layang, Desainnya Mirip Jembatan Layang Pasopati
Pria yang akrab disapa Kang Emil juga mengaku mendapat penugasan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk mengerjakan beautifikasi Flyover Kopo dengan penambahan ornamen ikon wilayah daerah setempat.
Adapun flyover Kopo juga akan dihiasi dengan Monumen Cibaduyut, yang terkenal dengan sentra industri sepatu.
"Masukan Pak Menteri PUPR, ada ornamen agar siang hari tidak terlihat terlalu rata, karena flyover ini menggunakan lampu teknologi baru (yang diletakkan) di bawah, sehingga tidak ada lampu vertikal, atas arahan Pak Menteri saya akan coba, tempat ini jadi membanggakan secara fungsi dan estetikanya," ungkap Ridwan Kamil.