GridOto.com - Insiden kecelakaan tabrak belakang truk kembali terjadi, terbaru Isuzu Elf berpenumpang tabrak truk Fuso di Jalan Tol Trans Jawa di Jawa Tengah.
Kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi di Tol Bawen-Ungaran, tepatnya di KM 438 sekitar pukul 04.05 WIB pada Sabtu (24/9) kemarin yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia.
Pengamat transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno, mengatakan harus ada upaya menekan fatalitas kendaraan tabrak belakang truk.
Menurutnya saat berkendara di jalan tol, truk merupakan kendaraan yang berisiko besar ditabrak dari belakang.
Sehingga apabila kendaraan truk dilengkapi dengan perisai atau Rear Underrun Protection (RUP) tingkat fatalitas bisa turun dengan drastis.
"Jika pemilik atau pengusaha truk memahami risiko ini, maka sebaiknya semua truk besar dipasangi perisai atau RUP ( bumper belakang)," ujar Djoko, Minggu (25/09/2022).
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perlengkapan Keselamatan Kendaraan Bermotor, dengan bertujuan untuk menurunkan tingkat fatalitas korban yang menabrak.
Djoko melanjutkan, terdapat dua bagian penempatan perisai pada kendaraan beroda empat atau lebih seperti truk yaitu dikolong belakang dan samping.
Perisai kolong belakang dipasang jenis mobil barang dengan JBB mulai 5.000 kilogram, kereta gandeng, atau kereta tempelan yang pemasangannya dilakukan oleh pembuat, perakit, atau perusahaan karoseri.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Isuzu Elf vs Truk Fuso Terjadi di Ruas Tol Bawen-Ungaran, Lima Orang Meninggal Dunia
Sementara perisai samping dilakukan pada mobil barang, tidak boleh melebihi atau sejajar bagian terluar dari dinding samping mobil barang.
"KNKT telah mengidentifikasi semua fatalitas kendaraan yang menabrak truk dari belakang disebabkan karena masuk ke dalam kolong truk," ucap Djoko.
Sehinga Djoko mengungkapkan cara mencegahnya adalah dengan memasang bumper belakang pada semua truk tanpa kecuali.
"Pasalnya, truk adalah kendaraan yang berjalan lebih lambat dari kendaraan lainnya dan sering jadi sasaran empuk kendaraan yang lebih cepat dan pengemudinya lengah atau mengantuk," pungkasnya.