GridOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong percepatan produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), baik kendaraan roda dua maupun roda empat atau lebih.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transformasi dari kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan listrik.
"Kemenperin berkomitmen mendukung upaya transformasi ini. Hal ini sejalan dengan peta jalan pengembangan KBLBB yang telah disusun oleh Kemenperin," ujar Febri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/09/2022).
Dengan akselerasi peningkatan produksi kendaraan listrik, Febri menyampaikan kendaraan bermotor bakar masih tetap diproduksi di Tanah Air.
Namun, Kemenperin menargetkan akan ada 400 ribu unit kendaraan listrik di Indonesia pada 2025 mendatang.
"Sedangkan pada 2035, Kemenperin menargetkan produksi 1 juta KBLBB roda empat atau lebih dan 3,22 juta KBLBB roda dua," ucap Febri
"Target tersebut diharapkan dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan menurunkan emisi CO2 hingga 12,5 juta barel/4,6 juta ton untuk roda empat atau lebih dan 4 juta barel/1,4 juta ton CO2 untuk kendaraan roda dua," sambungnya.
Ia menambahkan, saat ini telah terdapat empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan roda dua dan roda tiga listrik dengan total investasi sebesar Rp 1,872 triliun.
Adapun kapasitas produksi kendaraan listrik per tahun di Indonesia kini mencapai 2.480 unit bis, 14.000 unit mobil listrik, serta 1,04 juta unit kendaraan roda dua dan roda tiga listrik.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Kemenperin Sebut Jadi Momentum Beralih ke Kendaraan Listrik
"Dari 2017 sampai 2021, pendaftaran KBLBB di Kementerian Perhubungan selalu mengalami peningkatan tiap tahun. Terakhir pada 2021 meningkat sebanyak 360 persen dari 2020," jelasnya.
Febri menerangkan, industri otomotif di Indonesia menyerap tenaga kerja hingga 38 ribu orang serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekeja di sepanjang rantai nilai sektor tersebut termasuk industri kecil dan menengah (IKM).
Selain itu, hingga Agustus 2022, ekspor kendaraan bermotor bakar mencapai 285.941 unit dari total produksi sebesar 920.376 unit.
Pangsa pasar ekspor produksi otomotif untuk kendaraan roda empat atau lebih, termasuk komponen telah mencapai lebih dari 80 negara.
"Baru-baru ini, industri otomotif di Tanah Air melakukan ekspor ke Australia yang terkenal memiliki spesifikasi yang ketat," pungkasnya.