Dikejar Ducati, Fabio Quartararo Ingin Ganti Mesin Baru Yamaha di Sisa MotoGP 2022 Tapi Enggak Boleh

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 16 September 2022 | 16:15 WIB

Fabio Quartararo tak sabar untuk ganti mesin motor Yamaha (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pembalap tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, datang ke MotoGP Aragon 2022 dengan keunggulan poin yang semakin tipis di tabel klasemen sementara.

Saat ini Fabio Quartararo hanya unggul 30 poin saja di puncak klasemen MotoGP 2022, setelah Pecco Bagnaia berhasil menyapu bersih kemenangan dalam empat balapan terakhir.

Fabio Quartararo mencoba banyak part saat tes MotoGP Misano pekan lalu, termasuk prototipe mesin baru Yamaha YZR-M1.

El Diablo dan pembalap Yamaha lainnya sepakat, mesin baru tersebut menunjukkan peningkatan tenaga yang cukup signifikan dari versi yang sekarang.

Walaupun masih punya beberapa kekurangan, Quartararo sebenarnya ingin memakai mesin baru di sisa MotoGP 2022.

Menurut pembalap bernomor 20 ini, mesin baru Yamaha bisa menyelamatkan posisinya yang saat ini sedang dikejar oleh Pecco Bagnaia.

Sayangnya, impian Quartararo untuk bisa mengganti mesin motor YZR-M1 dengan versi yang baru tampak pupus.

Mengingat Yamaha termasuk tim non konsesi yang harus menaati aturan frozen engine, alias larangan pengembangan mesin dalam satu musim.

"Aku ingin bisa memakai mesin 2023 untuk sisa tahun ini, sayangnya itu tak mungkin," kata Quartararo dilansir GridOto.com dari Motosan.es.

Baca Juga: Akhir Tahun Ini Berpisah, Pol Espargaro Merasa Frustrasi di Tim Repsol Honda

Beruntung, Yamaha masih bisa memasang sasis baru saat melakoni MotoGP Aragon 2022 akhir pekan ini.

"Kami akan memakai sasis baru yang rasanya akan memperbaiki beberapa area, tapi akan lebih buruk di beberapa area lain," jelasnya. 

Selain sasis, Yamaha juga sempat mencoba swing arm baru pada tes Misano seperti halnya Honda.

Berbeda dengan Honda yang tampaknya cukup puas dengan sasis buatan Kalex, Quartararo belum yakin dengan swing arm baru Yamaha.

"Soal swing arm sangat berbeda. Itu berbeda dan bekerja dengan cara berbeda, kau bisa memahami ini konsep berbeda dan mungkin bisa dipakai di Aragon, itu yang dikatakan Yamaha kepadaku" tutur pembalap berkembangsaan Prancis ini.

"Jarak 30 poin tetap 30 poin, jadi kau harus memberikan semuanya dan melaju mendekati batasnya," tuntasnya.