GridOto.com - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif sempat berspekulasi kalau harga Pertamax bisa turun, apabila harga minyak dunia semakin murah.
Anggapan ini muncul mengingat Pertamax termasuk BBM non-subsidi, yang artinya penetapan tarif mengikuti harga minyak dunia.
Hanya saja Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, enggan berkomentar banyak terkait spekulasi harga Pertamax turun.
Ia justru menyebutkan kalau harga Pertamax sekarang masih dijual di bawah harga keekonomiannya.
"Itu saja masih belum sesuai harga keekonomian, lihat saja harga jenis BBM setara pertamax yang dijual kompetitor berapa," ujar Nicke dikutip dari Kompas.com, Senin (12/09/2022).
Berdasarkan data dari pemerintah, harga keekonomian Pertamax seharusnya Rp 15.424 per liter.
Tetapi pemerintah menjualnya dengan harga Rp 14.500 per liter, artinya selisih Rp 924 dengan harga keekonomian.
Lanjut menurut Nicke, penetapan harga BBM baik subsidi maupun non-subsidi harus melibatkan pemerintah.
Seperti kenaikan harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter saja sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah.
Baca Juga: Harga Pertamax Bisa Turun Kalau Minyak Dunia Makin Murah? Begini Kata Menteri BUMN dan ESDM
Kalau misalnya harga minyak dunia mengalami penurunan, tentunya Pertamina akan berdiskusi dulu dengan pemerintah apakah akan menurunkan harganya atau tidak.
Namun yang pasti selain masih di bawah harga keekonomiannya, Pertamax sekarang dijual dengan harga yang lebih murah dari kompetitor.
"Tanya ke pemerintah, Pertamina tinggal jalanin saja," ungkap Nicke.
Perlu diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyebutkan kalau harga BBM non-subsidi berpeluang turun karena penentuan harganya mengikuti harga minyak dunia.
Dengan begitu kalau harga minya dunia turun, maka Pertamina bisa saja menurunkan harga jual Pertamax.
"Kalau nanti harga minak dunia turun maka Pertamax akan mengikuti harga pasar, jadi bisa saja turun," ucap Erick.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mungkinkah Harga Pertamax Turun Lagi? Ini Kata Dirut Pertamina.