GridOto.com - Saat ini big skutik jadi motor yang populer, lihat saja tak sulit menemukannya berseliweran di jalanan.
Big skutik yang beredar di Indonesia sendiri rata-rata dibekali mesin yang cukup besar, yakni mulai dari 150 cc hingga 250 cc.
Dengan kapasitas mesin yang besar, tentunya ia juga menyedot BBM lebih banyak dibanding skutik bermesin kecil kan?
Di sisi lain, belakangan ini harga BBM yang naik juga jadi isu yang ramai, soalnya pengaruhnya dianggap cukup besar bagi masyarakat.
Sekadar informasi, sekarang harga Pertalite dijual menjadi Rp 10.000 per liter, dan Pertamax dibanderol Rp 14.500 per liter.
Berikut ini ada tips biar konsumsi BBM khususnya buat big skutik jadi lebih efisien.
Menurut Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta, Muhammad Ali Iqbal, riding style atau cara berkendara punya peran penting dalam efisiensi BBM.
Berkendara dengan agresif di tengah padatnya lalu lintas disebut jadi biang BBM banyak terbuang.
"Buka tutup gas dan pengereman dengan intensitas tinggi bisa meningkatkan konsumsi BBM, makanya direkomendasikan berkendara dengan cara yang halus," kata Iqbal saat dihubungi GridOto, Selasa (15/9/2022).
Baca Juga: Harga BBM Naik, Mesin Diesel Commonrail Jangan Downgrade Bahan Bakar
Selain itu, menurut dia tekanan angin ban juga perlu untuk diperhatikan.
"Kurangnya tekanan angin membuat traksi ban ke aspal jadi berlebihan dan menghambat laju motor, motor jadi terasa berat, jadi pastikan tekanan ban sudah sesuai rekomendasi pabrikan," imbuhnya.
Ia juga menekankan soal beban bawaan yang jangan sampai berlebihan, soalnya itu bisa memaksa mesin bekerja lebih keras.
Di samping itu beban berlebihan juga bisa mengganggu handling kendaraan, yang ujung-ujungnya bisa bikin cara berkendara jadi tak efisien.
Sekadar informasi tambahan, saat ini rata-rata big skutik diklaim mampu melahap lebih dari 40 Km per 1 liter BBM.
Misalnya Honda ADV160 yang diklaim bisa mencapai jarak tempuh 45 Km dengan 1 liter BBM, atau Vario 160 yang bahkan tembus 46,9 Km per 1 liter.
Tapi yang harus diingat, klaim tersebut berdasarkan tes internal pabrikan yang dilakukan dengan metode WMTC Mode (Euro3, ISS ON).
Belum tentu kondisi di jalanan sebenarnya mendukung untuk menerapkan cara berkendara seperti dengan metode WMTC Mode.
Makanya, biasanya pada kondisi real konsumsi BBM bisa saja lebih boros dari klaim pabrikan.
Kalau sudah begini, tips di atas bisa banget tuh diterapkan untuk mendapatkan konsumsi BBM yang efisien.