Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Tunjukkan Tren Positif, Pembebasan Lahan Sudah Mencapai 81 Persen

Ruditya Yogi Wardana - Selasa, 13 September 2022 | 11:03 WIB

Proyek tol Yogykarata-Bawen Seksi 1 semakin tunjukkan tren positif. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo semakin menunjukkan tren positif.

Soalnya PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) melaporkan kalau progres pembebasan lahan untuk tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 sudah mencapai 81 persen.

Dengan tren positif ini, JJB berani melakukan pengerjaan konstruksi tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 yang sekarang progresnya sudah 2,3 persen.

Direktur Utama PT JJB, A. J. Dwi Winarsa menyebutkan kalau percepatan pembebasan lahan tol di sekitaran Jawa Tengah akan terus dilakukan.

Untuk merealisasikannya ia pun berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

"Saat ini kamu juga sudah mengantongi penetapan lokasi (penlok) yang ada di Jawa Tengah dan kami beserta pihak-pihak terkait mengupayakan proses pembebasan lahan berjalan sesuai dengan target," ungkapnya, dalam rilis yang diterima GridOto.com, Selasa (13/09/2022).

Dwi melanujutkan, lahan yang akan dibebaskan juga sudah termasuk dengan lahan tambahan atau Right of Way (ROW) sebanyak 18,8 hektare di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Penambahan lahan tersebut dilakukan karena konstruksi tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 ternyata bersinggungan dengan cagar budaya Selokan Mataram.

Baca Juga: Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Ada Revisi Jumlah Lahan, Keberadaan Selokan Mataram Jadi Pemicu

Baca Juga: Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Habiskan Rp 14 Triliun, Target Kontruksi 6 Ruas Rampung 2024

Terkait hal ini, Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY pun merekomendasikan agar lokasi pembangunan pondasi atau kolom berada di luar jalan inspeksi Selokan Mataram.

"Mengenai penambahan lahan terkait Selokan Mataram, sampai sekarang PT JJB masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan perubahan penlok dan sosialisasi rencana penambahan lahan di desa-desa," lanjutnya.

Ia menambahkan, kalau pembebasan lahan bisa selesai sesuai target maka pengerjaan konstruksi tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 bisa ditargetkan selesai pada Kuartal 1 2024.

Lalu untuk pengoperasiannya ditargetkan pada Kuartal 3 2024, di mana tol itu akan terhubung dengan jalan tol Yogyakarta-Solo di Junction Sleman.

Dok. Jasa Marga
Pengerjaan konstruksi tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 sekarang sudah mencapai 2,3 persen.

Kemudian setelah Seksi 1 selesai, maka prioritas konstruksinya dilanjutkan ke Seksi 6 Ambarawa-Bawen yang akan terhubung dengan tol Semarang-Solo.

Selanjutnya untuk konstruksi Seksi 2 Banyurejo-Borobudur, Seksi 3 Simpang Susun (SS) Borobudur-SS Magelang dan Seksi 4 Magelang-Temanggung akan digarap bersamaan.

"Seksi 2 sampai dengan Seksi 4 nantinya terhubung dengan seksi lain yang sudah beroperasi terlebih dulu," kata Dwi.

Sementara untuk pengerjaan tol Yogyakarta-Bawen Seksi 5 Temanggung-Ambarawa dijadwalkan jadi yang terkahir.

Penataan rencana pengerjaan konstruksi tol tersebut disesuaikan dengan alokasi dana pembebasan lahan dari pemerintah, serta menimbang kondisi medan yang berupa perbukitan.

Baca Juga: Tol Yogyakarta-Bawen Bakal Hubungkan Segitiga Emas Joglosemar, Konstruksi Seksi 1 Ditargetkan Selesai Tahun Depan

Baca Juga: Pembersihan Lahan Tol Yogyakarta-Bawen Dikebut, Konstruksi Dimulai September 2022

Sehingga nantinya perlu dilakukan pembangunan terowongan sepanjang 500 meter di Seksi 5.

Sekadar informasi, tol Yogyakarta-Bawen termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengukun program pengembangan infrastuktur dari pemerintah.

Kalau tol itu beroperasi secara penuh, maka perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah ke Yogyakarta maupun sebaliknya bisa ditempuh hanya dalam 1,5 jam saja.

Dengan waktu tempuh yang dipangkas jadi lebih singkat, jelas nantinya bisa memperlancar distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas khususnya di sisi selatan Pulau Jawa.