GridOto.com - Setelah tarik ulur dalam beberapa pekan terakhir, Red Bull dan Porsche sepakat menghentikan negosiasi soal rencana kerja sama di F1 2026.
Porsche yang awalnya berencana membeli 50 persen saham Red Bull Motorsport untuk F1 2026, harus gigit jari lantaran kesepakatan yang diharapkan urung terjadi.
Pabrikan asal Stuttgart, Jerman ini sebenarnya sudah mendapatkan restu dari salah satu pemilik Red Bull GmbH, Dietrich Mateschitz, untuk bisa membeli separuh saham Red Bull Motorsport.
Sayang petinggi Red Bull lainnya tak sepakat dengan wacana tersebut, karena kekhawatiran soal adanya konflik kekuasaan di dalam tubuh Red Bull ke depannya.
Apalagi Porsche tampak meminta beberapa wewenang yang membuat petinggi tim, seperti Tim Prinsipal Christian Horner dan Kepala Teknis Adrian Newey, khawatir tak bisa mendapatkan kebebasan untuk bisa menjalankan tim seperti sekarang ini.
Begitu pun dengan posisi Porsche yang agak rumit, sebab mereka bukan berencana untuk memasok power unit saja seperti kerja sama Honda dan Red Bull.
Kesepakatan antara Porsche dan Red Bull kabarnya juga terganggu, karena Honda sedang mempertimbangkan opsi untuk kembali tampil pada F1 2026 mendatang.
Honda yang memutuskan mundur tahun lalu, memilih untuk perpanjang kerja samanya dengan Red Bull dan tetap membantu pengembangan mesin Red Bull Powertrains sampai musim 2025.
"Dalam beberapa bulan belakangan, Porsche AG dan Red Bull GmbH menggelar beberapa pembicaraan soal masuknya Porsche ke F1. Dua perusahaan kini mencapai kesimpulan bahwa pembicaraan tak lagi dilanjutkan," tertulis dalam statement resmi Porsche, dilansir GridOto.com dari Autosport.
Baca Juga: Pembalap Keturunan Indonesia Nyck de Vries Gabung ke Tim Aston Martin di F1 Italia 2022
"Awalnya kerja samanya direncanakan dengan kesetaraan, bukan hanya soal mesin tapi juga secara tim. Hal ini tidak tercapai," jelasnya.
Kini Porsche sedang memikirkan opsi lain untuk tetap menjaga asanya bergabung dengan Formula 1 pada musim 2026 mendatang.
Saat ini tak banyak pilihan menarik, lantaran Porsche tidak menyiapkan opsi cadangan apapun selain negosiasi dengan Red Bull.
Porsche pun mendapat sedikit tekanan, karena Audi yang merupakan saudara kandungnya di VW Group, sudah lebih dahulu mengumumkan posisinya sebagai pabrikan mesin di F1 2026.