GridOto.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) menanggapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar dan Pertamax yang ditetapkan pemerintah, pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
Menurut Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, Yusak Billy, pihaknya percaya keputusan yang telah diambil pemerintah telah melalui banyak pertimbangan.
Termasuk salah satunya adalah pengaruh kenaikan harga BBM, terhadap penjualan mobil baru di Tanah Air.
"Kami yakin bahwa pemerintah sudah mempertimbangkan banyak hal, serta memiliki solusi untuk menekan tingkat inflasi. Sehingga dapat mempertahankan daya beli masyarakat," ujar Billy kepada GridOto.com, Selasa (6/9/2022).
Billy mengungkapkan, Honda juga akan terus memonitor kondisi dan menjalankan strategi yang sesuai untuk menjaga pasar mobil barunya pada tahun ini.
"Di luar hal tersebut, saat ini fokus kami adalah untuk dapat secepatnya memenuhi permintaan konsumen. Di tengah pasokan komponen (chip semikonduktor) yang juga masih sangat tidak stabil, seperti Honda Brio yang masih tinggi permintaannya," imbuhnya.
Adapun pengumuman harga BBM naik disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), lewat siaran resmi Sekretarian Presiden via YouTube.
Jokowi menyampaikan, harga BBM naik disebabkan karena pemberian subsidi yang masih kurang tepat sasaran.
Lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh golongan masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil pribadi.
Baca Juga: Ada Aksi Demo BBM di Depan Gedung DPR RI, Polisi Kerahkan Sejumlah Kendaraan Taktis Hingga Ambulans
Hal ini berdampak pada anggaran subsidi dan kompensasi BBM pada 2022 yang meningkat hingga tiga kali lipat, dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun.
"Sebagian anggaran subsidi BBM akan dialihkan ke bantuan yang tepat sasaran," ungkap Jokowi.
"Pemerintah berkomitmen, subsidi harus tepat sasaran dan harus menguntungkan masyarakat yang kurang mampu," lanjutnya.
Dengan adanya penyesuaian tersebut, harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter kini menjadi Rp 10.000 per liter.
Kemudian harga Bio Solar yang sebelumnya dibanderol Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Sedangkan Harga Pertamax kini dijual Rp 14.500 per liter dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.