GridOto.com - Putra legenda Michael Schumacher, Mick Schumacher, mulai bersiap-siap angkat kaki dari tim Haas usai F1 2022 berakhir.
Mick Schumacher akan habis masa kontraknya sebagai pembalap binaan Ferrari pada akhir F1 2022 ini, sedangkan tim Haas dikabarkan tak berniat untuk memperpanjang kontraknya di F1 2023.
Tim Haas dikabarkan berencana mengganti Mick Schumacher dengan pembalap binaan Ferrari lainnya, Antonio Giovinazzi, yang tahun ini balapan di Formula E.
Ferrari pun tampaknya tak bisa mencarikan tempat lain buat Mick Schumacher, karena tim Alfa Romeo punya kekuasaan untuk tetap akan memilih Guanyu Zhou sebagai rekan Valtteri Bottas.
Dengan begini, Mick Schumacher pun bisa bergabung dengan tim lain di F1 yang tak bekerja sama dengan Ferrari.
Ada beberapa tim yang kabarnya punya potensi untuk merekrut Schumacher.
Tim Alpine sedang memperhitungkan serius usulan Esteban Ocon untuk merekrut Mick Schumacher sebagai pengganti Fernando Alonso yang membelot ke Aston Martin.
Kedua ada Williams yang kabarnya ingin menggantikan Nicholas Latifi yang performanya masih kurang memuaskan hingga akhir musim ini.
Pembalap muda asal Jerman ini juga dihubungkan dengan kursi di tim AlphaTauri, karena Alpine kabarnya juga berusaha membajak Pierre Gasly untuk menjadi rekan Esteban Ocon.
Baca Juga: Audi Resmi Gabung F1, Kesepakatan Red Bull dan Porsche Malah Menemui Jalan Buntu
Baca Juga: Akhir Musim Balap F1 2022, Mick Schumacher Tidak Lagi Didukung Ferrari
Opsi terburuk adalah pembalap 23 ini harus menepi di luar balapan F1 di musim 2023 jika tak ada tim yang merekrutnya.
Untung bagi Mick, saat ini tak banyak pembalap muda yang berpotensi untuk bisa balapan F1 tahu depan.
Jadi jika dibanding mengambil risiko merekrut rookie, tim-tim F1 cenderung memilih pembalap berpengalaman di F1 untuk balapan musim depan.