GridOto.com - Suzuki S-Presso sudah resmi dirilis di Yogyakarta oleh PT Suzuki Sumber Baru Aneka Mobil (SBAM), pada Jumat (26/08/2022).
Untuk diketahui, Suzuki S-Presso sekarang masih berstatus diimpor utuh alias CBU dari India.
Walau berstatus CBU, Suzuki S-Presso masih bisa dikatakan jadi model yang tergolong murah.
Bagaimana tidak, S-Presso dijual dengan banderol Rp 159,95 juta untuk tipe MT dan Rp 168,95 juta untuk tipe AGS On The Road (OTR) Yogyakarta.
Melihat harganya yang murah meski berstatus CBU, jelas banyak orang yang bertanya-tanya apakah Suzuki S-Presso bisa diproduksi secara lokal alias CKD?
Deddy Priambada selaku Area Manager Regional Jateng DIY PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun menyebutkan kalau sangat mungkin S-Presso bisa berstatus CKD pada masa mendatang.
Ini didasari dari sejarah sejumlah mobil Suzuki di Indonesia yang awalnya berstatus CBU, ternyata akhirnya bisa CKD.
Sebut saja Suzuki Karimun serta Suzuki SX4 dulu sempat berstatus CBU, tapi akhirnya bisa diproduksi lokal.
"Tinggal melihat animo masyarakat saja terkait Suzuki S-Presso ke depannya," ujarnya, saat Launching Suzuki S-Presso dan Suzuki Baleno Facelift di Plaza Ambarukmo Yogyakarta, Jumat (26/08/2022).
Baca Juga: Intip Pemesanan Suzuki S-Presso dan Baleno Facelift di GIIAS 2022, Enggak Besar Tapi Lumayan
Perlu sobat GridOto ketahui, ada alasan kenapa Suzuki memutuskan untuk mengimpor utuh S-Presso dari India.
Head of 4W Brand Dev. & Marketing Research & IT Network SIS, Harold Donnel mengatakan bahwa Suzuki ingin mematahkan anggapan kalau mobil yang diimpor dari India 'biasanya' berujung mengenaskan di Tanah Air.
"Jadi apakah ini akan berakhir tidak indah? Kami pastikan S-Presso bisa langgeng karena skema pengembangan produknya sudah disiapkan SIS," ungkapnya, saat di GIIAS 2022 lalu.
Ia melanjutkan, alasan lainnya pabrikan berlogo 'S' itu mengimpor S-Presso dari India yakni sebagai langkah awal merealisasikan grand strategy Suzuki di Indonesia.
Adapun grand strategy yang dimaksud yaitu meramaikan pasar otomotif Indonesia lewat peluncuran tujuh produk baru dengan nuansa SUV hingga 2025.
"Karena grand strategy kami sampai 2025 itu DNA SUV harus lengkap di masing-masing segmen, jadi kami akan mati-matian mempertahankannya," lanjut Harold.