GridOto.com - Rencana aglomerasi Bus Rapod Transit (BRT) Trans Jateng, Koridor Solo-Wonogiri dinilai memiliki dampak positif.
Layanan dengan rute Terminal Tipe A Tirtonadi Solo hingga Terminal Tipe C Wonogiri itu direncanakan beroperasi pada 2023.
Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Haryono berharap ada perubahan perilaku masyarakat terkhusus warga Wonogiri dengan adanya layanan ini.
"Pasalnya masyarakat bisa menggunakan kendaraan umum dan meninggalkan kendaraan pribadi bila hendak ke Solo," buka Haryono dikutip dari TribunSolo.com.
Menurut Haryono, hal tersebut bisa menurunkan tingkat arus lalu lintas agar tetap lancar dan nyaman untuk pengguna jalan lainnya.
Terlebih tarif patokan untuk naik BRT Trans Jateng Koridor Solo-Wonogiri hanya dikenai biaya Rp 4.000.
"Itu relatif murah bila dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini," ungkap Haryono.
Dia menyebut substansi utamanya adalah masyarakat bisa lebih hemat dan menjaga iklim agar penggunaan BBM tidak boros.
"Pemberlakuannya juga tidak ada masalah dengan pengusaha transportasi, karena sudah diwadahi," tutur Haryono.
Baca Juga: Susul BST, Dishub Sukoharjo Juga Bakal Operasionalkan BRT Trans Jateng pada 2022
Terlebih untuk admin, driver, petugas kebersihan dan yang lainnya akan diambil daerah-daerah.
Haryono mengatakan, peran Pemkab Wonogiri adalah menyediakan sarana dan prasarana yang menjadi kewenangannya.
Misalnya penataan Terminal Tipe C Wonogiri agar bisa digunakan untuk akses keluar masuk bus serta penataan halte yang berada di wilayah Wonogiri yang titiknya sudah ditentukan.
"Harapan kami ini bisa dikembangkan lagi untuk jalur-jalur ke wisata, misalnya ke Pracimantoro Kawasan Karst maupun ke timur," kata Sekda.
Sekretaris Konsorsium Aglomerasi Trans Jateng Solo-Wonogiri, Marjandi menegaskan, rencana tersebut telah mendapat apresiasi masyarakat.
"Semoga masyarakat ini bisa beralih ke angkutan umum, agar kecelakaan di jalan bisa diminimalisir," ungkap Marjandi.
Menurutnya ada 8 Perusahaan Otobus (PO) dari beberapa daerah yang bergabung dalam konsorsium.
Adapun scrapping masing-masing PO, Marjandi mengatakan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan sudah diajukan lelang.
"Kami harap nanti yang direkrut itu terutama masyarakat Wonogiri, kalau sopir ya sopir Wonogiri," terangnya.
Ia berharap, adanya BRT Trans Jateng dapat meningkatkan penghasilan perusahaan bus AKDP yang menurutnya saat ink hidup segan mati tak mau.
"Ini untuk bersama-sama, kalau pahit kita pikul bareng pahit kalau manis ya sama-sama menikmati manis," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BRT Trans Jateng Koridor Solo-Sukoharjo-Wonogiri Dinilai Punya Banyak Manfaat : Hemat Penggunaan BBM