Kenaikan Harga Pertalite Belum Diketok Palu Oleh Pemerintah, Para Pengecer Justru Sudah Curi Start

Ruditya Yogi Wardana - Rabu, 24 Agustus 2022 | 11:46 WIB

Wacana kenaikan harga Pertalite belum diresmikan, para pengecer justru sudah curi start duluan. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Pemerintah Pusat dikabarkan masih terus menggodok wacana kenaikan harga Pertalite hingga sekarang.

Dari isu yang beredar kalau kenaikan harga Pertalite sampai diresmikan, BBM subsidi ini bakal dijual dengan banderol Rp 10.000 dari yang semula Rp 7.650 per liter.

Tapi belum juga Pemerintah Pusat mengetok palu terkait wacana kenaikan harga Pertalite, para pengecer justru sudah curi start lebih dulu.

Contohnya yang terjadi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan di mana para pengecer sudah menaikkan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter.

Padahal sebelumnya para pengecer Pertalite sempat menjualnya dengan harga Rp 9.000 per liter.

Jelasnya harga yang dipatok oleh pengecer Pertalite tersebut jadi jauh lebih tinggi kalau dibandingkan dengan harga di SPBU.

Mengingat seluruh SPBU di Indonesia masih menjual Pertalite dengan harga Rp 7.650 per liternya.

Isna selaku salah satu pengecer BBM di Jalan Sungai Andai menyebutkan, harga ini sebetulnya sudah diterapkannya sejak sebulan yang lalu.

"Kenaikan harga terjadi gara-gara pelangsir sudah menetapkan harga Rp 8.650 per liter," jelasnya, dikutip dari Banjarmasinpost.co.id, Senin (22/08/2022).

Baca Juga: Pemerintah Klaim Kenaikan Harga Pertalite Memang Perlu Dilakukan, Beberapa Alasan Ini yang Jadi Dasarnya

Baca Juga: Warga Nusa Penida Kesal dengan Kelangkaan Pertalite, Diduga Pengepul yang Beli Jadi Penyebabnya

Tak cuma sampai situ saja, kenaikan harga eceran Pertalite juga dikarenakan adanya larangan pembelian menggunakan jeriken di SPBU.

Sehingga mau tidak mau Isna harus memanfaatkan jasa pelangsir, dikarenakan dirinya tidak memiki motor dengan tangki bensin berkapasitas besar.

Senada dengan Isna, pengecer BBM lainnya bernama Amut juga mengaku kalau Pertalite eceran yang dijualnya mengalami kenaikan harga.

"Sebelumnya jual harga Rp 9.000, sekarang naik jadi Rp 10.000," ucapnya.

Menurut Amut selain karena larangan pembelian menggunakan jeriken, kelangkaan Pertalite juga membuat harga ecerannya mengalami kenaikan.

Pasalnya para pengendara pasti bakal beralih untuk membeli Pertalite ke pengecer, kalau beberapa SPBU kehabisan stok Pertalite.

"Ditambah Pemerintah juga bakal menaikkan harga BBM, itu sebabnya sekarang harga Pertalite eceran naik jadi Rp 10.000," ujarnya.

Ia melanjutkan kalau Pemerintah Pusat resmi menaikknah harga Pertalite, bukan tidak mungkin kalau harga eceran jadi semakin naik.

Secara terpisah, Koan selaku ojek online (ojol) mengaku khawatir dengan adanya kabar kenaikan harga Pertalite.

"Saya kalau naik penumpang sehari bisa habis bensin Rp 50.000 dan pendapatannya enggak seberapa, kalau sampai naik yang ada pendapatan makin mengecil," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Belum Diumumkan Naik, Kini Harga Pertalite Eceran di Banjarmasin Sudah Rp 10 Ribu Perliter.