Ketimpangan Penjualan Biosolar dan Dexlite Kayak Langit dan Bumi, Bakal Melongo Kalau Tahu Data di SPBU Ini

Ruditya Yogi Wardana - Rabu, 24 Agustus 2022 | 12:02 WIB

Ketimpangan penjualan Biosolar dan Dexlite yang tergolong parah terjadi di SPBU Rupit, Sumatera Selatan. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Sama-sama diperuntukkan bagi kendaraan bermesin diesel, ternyata ada ketimpangan antara penjualan Biosolar dan Dexlite.

Bahkan ada salah satu data ketimpangan penjualan Biosolar dan Dexlite yang terbilang cukup mencengangkan tercatat di SPBU Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.

Saking parahnya, ketimpangan penjualan Biosolar dan Dexlite di SPBU tersebut bisa dikatakan kayak langit dan bumi.

Wajar saja kalau sampai terjadi ketimpangan penjualan, mengingat Biosolar termasuk BBM subsidi sehingga harganya jauh lebih murah ketimbang Dexlite.

Sekarang saja untuk Biosolar dijual dengan Rp 5.150 per liter, sedangkan Dexlite sudah menyentuh Rp 18.150 liter.

Hamka selaku Petugas SPBU Rupit juga membenarkan kalau BBM jenis Biosolar lebih cepat habis ketimbang Dexlite yang sepi pembeli.

Ia menjelaskan kalau SPBU Rupit mendapatkan kiriman Biosolar sebanyak tiga kali dengan kuota 8 ton.

"Delapan ton biasanya habis dalam waktu delapan jam alias sehari habis, itu kadang besoknya kosong dan kudu menunggu kiriman lagi," paparnya, dikutip dari Tribunsumsel.com, Minggu (21/08/2022).

Ia juga menegaskan kalau stok Biosolar di SPBU Rupit dijual kepada konsumen yang berhak membelinya.

"Jelas kami kasih ke kendaraan yang sesuai kriteria dan boleh membeli Biosolar, kami ikut aturan," kata Hamka.

Baca Juga: Pertamina Ungkap Lebih dari 200.000 Liter BBM Subsidi Disalahgunakan, Begini Modusnya

Baca Juga: Quester Euro 5 Diklaim UD Trucks Sanggup Tenggak Biosolar B30, Perlu Perawatan Khusus?

Berbeda dengan Biosolar, penjualan Dexlite di SPBU Rupit justru tergolong sangat rendah.

Mengingat SPBU ini mendapat kuota Dexlite sebanyak 4 ton, tapi stoknya tak habis dalam sebulan.

Mirisnya lagi penjualan Dexlite dalam sehari di SPBU Rupit tercatat hanya 150-200 liter saja.

Itupun yang membeli kebanyakan merupakan kendaraan para pejabat yang ada di lingkungan pemerintah daerah setempat.

"Padahal kalau satu mobil beli 60 liter, sekitar 60-70 kendaraan pasti habis kuota empat ton tapi ini enggak habis-habis dalam sebulan," ungkap Hamka.

Hamka menambahkan, kedua jenis BBM itu memang biasanya tiba di SPBU Rupit pada malam hari dan baru dijual pada malam hari.

"Kami enggak membuka pengisian malam hari kalau truk tangki datang pas sore atau malam hari, kami juga jual sesuai aturan maksimal serta tidak membolehkan pembelian pakai jerikan apalagi tangki modifikasi," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul 8 Ton Biosolar Habis Sehari, 4 Ton Dexlite Sebulan Tak Habis-habis di SPBU Rupit Muratara.