GridOto.com - Pembalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini, mundur balapan secara aneh dan gagal jadi pemenang MotoGP Austria 2022.
Sempat bertarung melawan beberapa rider di lap-lap awal balapan MotoGP Austria 2022, Enea Bastianini tiba-tiba mengalami masalah teknis dan pulang tanpa raihan poin.
Motor Enea Bastianini sempat melaju cukup aneh, sebelum akhirnya melaju melebar ke gravel pada lap enam balapan MotoGP Austria 2022.
Setelah diinvestigasi, ternyata ada kerusakan velg motor Desmosedici GP21 yang dikendarai Bestia.
Velg depan motor The Beast peyang gara-gara membentur kerb dengan cukup keras.
"Aku minta maaf, aku sebenarnya bisa menguasai situasinya. Tapi ketika Jorge Martin menyalipku secara bodoh, kami kehilangan waktu. Kemudian aku bisa melewatinya, menemukan ritmeku," kata Bastianini dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
"Keluar dari tikungan 9, aku menghantamkan roda depanku kerb dengan keras, menyentuh kerb dengan velg-nya dan patah, kami benar-benar tidak beruntung," jelas Bastianini.
Jelas dengan kondisi velg yang sudah tidak sempurna, Bastianini kesulitan mengontrol motornya dalam kecepatan tinggi.
Satu-satunya pilihan adalah mundur dari balapan karena sudah tidak mungkin melaju dalam kondisi velg rusak.
Selain kecewa karena masalah teknis yang dialaminya, peraih pole position di MotoGP Austria 2022 ini juga kesal dengan kelakukan Jorge Martin sepanjang balapan.
Bastianini menilai Martin terlalu agresif padahal sebenarnya bisa memainkan peran lebih baik lagi agar Pecco Bagnaia bisa meraih posisi lebih jauh dari Fabio Quartararo.
"Saat start kita seharusnya bisa memainkan kerja sama sebagai tim Ducati dengan Pecco Bagnaia dan Jack Miller. Tapi dia (Martin) tidak mau melakukannya sepanjang akhir pekan ini," lanjut Bastianini yang sedang bersaing demi kursi pabrikan Ducati melawan Martin.
"Tapi oke lah, olahraga kita memang individual. Saat itu aku sangat marah, tapi seharusnya strategi seperti itu bisa dilakukan," jelas pembalap yang pernah menolak diajak bergabung dengan VR46 Riders Academy ini.
Jika saja ada banyak pembalap Ducati yang bisa finis di depan Quartararo, Pecco Bagnaia pun bisa saja memangkas poin lebih banyak lagi di klasemen.
"Kupikir Ducati tahu potensiku seperti Martin. Sulit memilih, tapi balapan ini tak sulit untuk menilainya. Di masa lalu kami menjalani balapan bagus, dia dan aku, Ducati akan menentukannya," imbuh Bastianini.
"Kenyataannya aku selalu memenangkan pertarungan langsung dan aku pikir lebih pantas mendapatkan posisi ini, tapi mungkin ada aspek lain yang tak kutahu yang bisa berpihak ke sisi Jorge," tegas juara Moto2 2020 ini.