GridOto.com - Bos tim Mercedes-AMG F1, Toto Wolff, mengaku sedang mempelajari tren penurunan prestasi tim sepak bola Manchester United.
Toto Wolff tertarik dengan fenomena Manchester United yang dulu dikenal sebagai tim kuat di Liga Inggris, tapi kini jadi bahan bully-an gara-gara performa yang tak kunjung membaik.
Bahkan meski memiliki Cristiano Ronaldo sebagai ujung tombak, Toto Wolff heran kenapa Manchester United bisa turun pamor seperti sekarang ini.
Apa yang terjadi di Manchester United sepeninggal Alex Ferguson, ditakutkan terjadi kepada Mercedes.
Toto Wolff takut rasa puas dan kenyamanan akan jadi bumerang buat Mercedes yang telah meraih kesuksesan di F1 dalam kurun waktu sedekade terakhir.
Di F1 2022 ini, penampilan Mercedes mengalami penurunan cukup drastis.
Mercedes kesulitan mengejar Red Bull yang tahun lalu jadi rival utamanya, belum lagi Ferrari yang tahun ini mengalami kebangkitan.
"Aku mempelajari bagaimana tim besar tak bisa mengulangi pertarungan gelarnya. Di F1 tidak ada tim lain yang memenangkan delapan gelar beruntun, dan pada intinya mereka semua adalah manusia biasa," ujar Wolff dilansir GridOto.com dari Financial Times.
Menurut Wolff, penurunan prestasi ini bisa terjadi karena rasa dahaga yang menurun drastis.
Baca Juga: Bos Tim Mercedes Toto Wolff Belum Bisa Tidur Nyenyak, Masih Kepikiran Kehilangan Gelar F1 2021
"Manusia biasa akan mencapai kepuasan. Kau tak bertenaga lagi seperti sebelumnya, kau mungkin tidak seambisius seperti sebelumnya," jelasnya.
Rasa kepuasan itu akan semakin menjadi-jadi jika tim tersebut juga terus berada di zona nyaman.
"Kupikir ini adalah tantangan karena aku telah mengalami lebih banyak masa sulit dalam hidupku, bukan saja di F1, tapi ini memang bisa dibilang sudah menjadi zona nyamanku," sambungnya.
"Aku akan bilang aku bisa saja menikmati melakukan kesalahan saat ini karena ini adalah kunci kesuksesan jangka panjang kurasa. Kami punya delapan gelar beruntun, belum pernah terjadi di olahraga manapun, kupikir sekarang aku tahu alasannya," jelasnya.
Wolff tak menampik, kondisi mental ini juga semakin buruk lantaran kondisi fisik yang perlahan mulai drop meski tanpa disadari.
Selain masalah teknis soal pengembangan mobil, tugas Wolff sekarang adalah juga mencari obat untuk menaikkan kondisi mental tim Mercedes.
"Sebenarnya kami masih punya ambisi, energi, peralatan dan sumber daya yang sama dari sebelumnya," lanjutnya.
"Hanya saja kami perlu perubahan dari segi psikologis yang memegang peranan sangat penting," sambung pria asal Austria ini.