Dibandingkan Aleix Espargaro, Fabio Quartararo Sekarang Lebih Takut dari Pemenang MotoGP Inggris 2022 Pecco Bagnaia

Rezki Alif Pambudi - Senin, 8 Agustus 2022 | 16:35 WIB

Daripada Aleix Espargaro, Fabio Quartararo lebih mewaspadai Pecco Bagnaia sang pemenang MotoGP Inggris 2022 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Dibandingkan dengan Aleix Espargaro, kini Fabio Quartararo lebih khawatir dengan Pecco Bagnaia yang baru saja menjadi pemenang MotoGP Inggris 2022.

Setelah menjadi pemenang MotoGP Inggris 2022, Pecco Bagnaia mulai mendekati poin Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro di tabel klasemen.

Pecco Bagnaia mengoleksi 131 poin usai jadi pemenang MotoGP Inggris 2022, sedangkan Fabio Quartararo masih memimpin dengan 180 poin dan Aleix Espargaro 158 poin.

Kekhawatiran El Diablo dinilai wajar, karena jika dilihat lebih detail Pecco sudah memenangkan empat dari tujuh balapan terakhir MotoGP 2022.

Tiga balapan lainnya gagal finis, karena Pecco melakukan beberapa kesalahan yang membuatnya keluar balapan.

Tapi jika tidak melakukan kesalahan, Pecco juga bisa saja bertarung demi kemenangan di tiga seri lain tersebut, itu yang membuat Quartararo cukup khawatir.

Apalagi dua dari tiga seri yang gagal finis tersebut, murid Valentino Rossi tersebut berhasil meraih pole position.

"Kami kehilangan 40 poin dalam dua balapan, jadi kami harus bangkit," kata pembalap asal Prancis ini dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.

"Bukan (Aleix), aku melihat lebih ke Pecco. Saat ini dia berada di fase yang sulit untuk menghentikannya, jadi tentu, aku lebih mewaspadai Pecco," jelasnya.

Baca Juga: Mulai Musim Depan, Lokasi Paddock MotoGP Inggris Pindah Tempat

Pertarungan tiga arah pun antara Quartararo, Espargaro dan Bagnaia diprediksi tak dapat dihindari di MotoGP 2022 ini.

Quartararo pun yakin beberapa balapan selanjutnya bisa saja sulit buatnya.

Apalagi Desmosedici GP22 penampilannya semakin bagus saja.

Bisa dilihat dari penampilan Jack Miller dan Jorge Martin kemarin, begitu pula Johann Zarco yang sebenarnya juga berpeluang meraih podium jika tidak crash di awal balapan.

"Kupikir tidak ada sirkuit yang memang khusus cocok dengan kami. Faktanya trek selanjutnya punya lurusan panjang dan akselerasi besar, kemudian akan datang Jepang dan Thailand, yang tak kami pakai balapan tahun lalu," sambungnya.

"Tapi kupikir kami akan menemui situasi serupa di sana, jadi takkan mudah," tegasya.