GridOto.com - Ban vulkanisir dan ban ukiran bisa berbahaya saat digunakan karena komponnya berbeda dengan ban baru.
Ban vulkanisir adalah ban bekas yang ditempel kompon baru dan kemudian diberi kembangan lagi, sedangkan ban ukiran lebih berbahaya sebab ban botak tapi diukir lagi untuk membentuk alur kembangan.
Nah, belum banyak yang tahu caranya mengetahui ban vulkanisir dan ban ukiran.
Jadinya jangan sampai tertipu ulah pedagang nakal yang jual ban vulkanisir atau ban ukiran tapi bilangnya ban baru.
Karena kondisinya yang beragam, sobat perlu lebih waspada saat memutuskan untuk pakai ban motor bekas.
Khususnya untuk membedakan ban bekas yang memang kondisinya masih bagus dengan ban bekas yang sudah di vulkanisir dan ban ukiran.
“Jika sudah ukiran, cara mengetahuinya bisa dengan menekan tekstur karet pada tapak ban. Biasanya jadi lebih lembek dan terasa tipis dibanding yang belum diukir,” ujar Basuki, pemilik toko Sampurna Ban di Serpong Tangerang kepada GridOto.com, Rabu (03/8/2022)
Selain sudah diukir, ada ban bekas jenis lain yang beredar di pasaran, yaitu ban bekas vulkanisir.
“Dilihat sekilas kondisinya seperti baru, tapi kualitasnya di bawah ban bekas orisinal karena kualitas karetnya tentu berbeda antara dinding dan bagian tapak ban,” jelasnya.
Baca Juga: Biaya Tambal Ban Dengan Metode Tip Top di Bengkel Spesialis Cuma Rp 50-100 Ribuan, Begini Caranya
Dengan menggunakan ban bekas ukiran atau vulkanisir, masa pakai ban lebih pendek dan berbahaya saat dipakai.
“Karena lebih tipis, risikonya bisa terjadi pecah ban dan untuk vulkanisir biasanya mengelupas antara dinding dan tapak ban,” pungkas Basuki.