GridOto.com - Harga motor bekas seperti Honda BeAT, Vario, hingga Yamaha Aerox terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan belakangan ini.
Arie Abimanyu, Kepala Marketing showroom motor bekas Antara Motor di Pasar Rebo, Jakarta Timur mengatakan, bahwa meningkatnya harga di pasar motor bekas ini salah satunya karena krisis chip semikonduktor yang hingga kini masih melanda.
Sehingga membuat sebagian motor baru mengalami inden yang cukup panjang dan banyak konsumen yang beralih ke motor bekas lantaran enggan menunggu terlalu lama.
"Ambil contoh Yamaha Aerox 155 tipe standar lansiran 2019 sekarang saya jual Rp 21 juta, naiknya kurang lebih sekitar Rp 1 jutaan," kata Arie kepada GridOto.com belum lama ini.
Masih menurut Arie, Vario 150 juga mengalami kenaikan harga, untuk keluaran 2019 yang biasa ia jual Rp 19,3 juta, kini menjadi Rp 20,5 juta.
Kemudian Honda BeAT lansiran 2019 yang awalnya dijual Rp 12,8 juta, sekarang banderolnya menjadi Rp 14,3 juta untuk tipe dan tahun yang sama.
"Itu hanya beberapa yang saya sebutkan, rata-rata motor matik bekas naik harganya. Kalau yang cenderung stabil itu motor sport bekas, kalaupun ada kenaikan enggak signifikan seperti matik," tutur Arie.
"Karena permintaan motor bekas naik, kami sendiri belanjanya juga sudah mahal sekarang. Mau enggak mau kami harus beli kan supaya bisa jualan," imbuhnya lagi.
Lebih lanjut Arie mengungkapkan, inden motor baru sejauh ini cukup memberikan dampak positif untuk pasar motor bekas.
Baca Juga: Harga Motor Bekas Melonjak, Pedagang Bisa Jual Unit Tapi Bingung Belanjanya Lagi
Tapi di sisi lain juga berdampak terhadap harga jualnya yang semakin melambung.
"Pengaruh banget, banyak konsumen dari motor baru lari ke motor bekas dan mereka rata-rata belinya cash," sebutnya.
"Kebanyakan konsumen mencari motor matik macam Honda Vario series, BeAT series, dan Yamaha Aerox," pungkas Arie.