Sama-sama Merah, Tapi Oli Ini Buat Dua Jenis Transmisi yang Berbeda

Dwi Wahyu R. - Selasa, 2 Agustus 2022 | 22:00 WIB

Sama-sama merah, oli transmisi otomatis konvensional (kiri) dan D-CVT (kanan) (Dwi Wahyu R. - )

GridOto.com - Sama-sama merah, tapi oli ini buat dua jenis transmisi yang berbeda.

Kedua oli transmisi Daihatsu Genuine Oil ini warnanya sama-sama merah, bestie.

Walau warna kedua oli transmisi ini sama, tapi masing-masing untuk dua jenis transmisi yang berbeda.

"Kalau yang ATF D3-SP untuk transmisi otomatis konvensional sedang yang CVTF buat transmisi D-CVT di Daihatsu Xenia, Terios, dan Sirion terbaru," ungkap Ichsan Ady Permana, Staf Instruktur Technical Training Center PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kepada GridOto.com.

D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) itu seperti CVT (Continuously Variable Transmission) konvensional lainnya.

Dwi Wahyu R./GridOto.com
Transmisi D-CVT yang dipakai di Daihatsu Xenia, Rocky, dan Sirion terbaru

Baca Juga: Begini Perawatan Transmisi D-CVT Daihatsu Xenia, Rocky, dan Sirion

Bedanya, pada D-CVT selain menggunakan sepasang puli (puli primer dan puli sekunder) yang dihubungkan sebuah sabuk baja sebagai penggeraknya, ia punya split gear yang bekerja pada saat kecepatan tinggi (mulai 60 km/jam).

Sementara itu transmisi otomatis konvensional menggunakan satu set planetary gear atau gigi planet untuk mengubah kecepatan secara otomatis.

Perbedaan konstruksi dan cara kerja ini membuat masih-masing membutuhkan oli transmisi dengan spesifikasi berbeda.

"Jelas formula dan viscosity berbeda, D-CVT Oil tidak sekadar dirancang untuk mencegah keausan atau menghasilkan pressure, namun perlu kemampuan anti-skid khusus untuk menghasilkan efesiensi transmisi yang optimal," lanjut Ichan.

Makanya bila melakukan penggantian oli transmisi D-CVT jangan sampai salah pakai oli ya.

Dwi Wahyu R./GridOto.com
Oli genuine buat transmisi D-CVT Daihatsu Xenia, Rocky, dan Sirion

Baca Juga: Mengenal Teknologi Transmisi D-CVT Daihatsu, Begini Cara Kerjanya

Mesti menggunakan CVTF, bukan oli transmisi jenis ATF atau yang lain.

Pasalnya, kalau sampai D-CVT memakai oli tersebut bisa menimbulkan masalah.

"Efek jangka pendek yang dirasakan adalah shift shock akan terjadi atau sebaliknya selip pada kecepatan awal. Efek jangka panjangnya adalah kerusakan transmisi," terang Ichsan lagi.

Buat informasi, pengecekan volume dan kualitas oli transmisi D-CVT bisa dilakukan setiap 20.000 atau 12 bulan, mana yang tercapai lebih dulu.

Sementara itu untuk penggantian oli bisa dilakukan setiap 80.000 km atau 48 bulan, mana yang tercapai terlebih dahulu.