GridOto.com - Mattia Binotto dianggap bertanggung jawab atas kegagalan tim Scuderia Ferrari meraih kemenangan dan podium di F1 Hongaria 2022.
Mattia Binotto dianggap jadi kunci blunder pemilihan ban hard serta strategi pit stop fatal, yang membuat dua pembalap Ferrari kehilangan peluang untuk meraih podium di F1 Hongaria 2022.
Uniknya usai balapan, Mattia Binotto malah menuduh performa mobil sebagai alasan bapuknya Ferrari di F1 Hongaria 2022.
Padahal jelas-jelas mobil Ferrari sangat kuat sepanjang akhir pekan, dengan strategi yang tepat tentu Charles Leclerc dan Carlos Sainz bahkan bisa finis 1-2 di Hungaroring.
Banyak pihak yang menilai Mattia Binotto harusnya dipecat oleh Ferrari dari jabatannya yang sekarang.
Salah satunya adalah mantan pembalap F1 yang sekarang menjadi pengamat dan reporter F1, Ralf Schumacher.
Adik Michael Schumacher ini menilai masa-masa Binotto sebagai bos tim kuda jingkrak tinggal menghitung hari.
"Aku sudah melihatnya di posisi bahaya selama liburan musim panas ini. Banyak hal yang berjalan dengan salah dan terlalu banyak masalah teknis," ujar Ralf dilansir GridOto.com dari Sky Jerman.
"Jika kau mendapat peluang seperti ini, bisa memenangkan gelar dunia dan kau membahayakannya hingga membuangnya begitu saja, ini sangat pahit," jelas pria asal Jerman ini.
Selain Binotto, sebenarnya ada Inaki Rueda yang mengemban tugas memegang strategi Ferrari dan berbagi kesalahan soal blunder di F1 Hongaria 2022.
Binotto dan Rueda ini tentu sedang ketar-ketir karena ancaman pemecatan bukan isapan jempol belaka.
Kesalahan di F1 Hongaria 2022 bukan pertama kalinya Ferrari melakukan blunder.
Di musim ini saja, Ferrari juga sempat melakukan blunder fatal di F1 Monako 2022 yang membuat Charles Leclerc kehilangan kemenangan yang seharusnya bisa didapatkannya.
"Keputusan yang buruk menggunakan ban di hari Jumat padahal itu kau butuhkan untuk balapan. Pahit buat Ferrari," ujar Ralf.
"Aku tak bisa memahami pitstop terakhir Leclerc. Mereka membuang dua posisi lagi. Bahkan Red Bull pun mungkin tak mengira Ferrari akan melakukan itu," sindir mantan pembalap tim Williams ini.