Cara Kerja Sistem Autonomous Driving, Andalkan Komponen Vital Ini

Radityo Herdianto - Selasa, 2 Agustus 2022 | 09:00 WIB

Sensor-sensor Sebagai Mata Utama dalam Sistem Autonomous Driving (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Cara kerja sistem autonomous driving, andalkan komponen-komponen vital ini.

Autonomous driving merupakan salah satu teknologi otomotif masa depan yang sampai saat ini masih terus dikembangkan.

Dengan sistem autonomous driving, mobil bisa melakukan mobilitas secara otomatis dari satu tujuan ke tujuan lain tanpa harus dikendarai.

Ujung tanduk kerja teknologi ini mengandalkan sensor yang sebagai 'mata'.

"Untuk yang dikembangkan Vixmo Zero, sensor-sensor diletakkan di atap mobil yang bentuknya mencolok," sebut Mukhammad Wildan, Tech Lead Vixmo, perusahaan IT dari Surabaya, Jawa Timur yang mengembangkan sistem autonomous driving di Indonesia.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Sensor Utama dalam Sistem Autonomous Driving yang Dibuat Oleh Vixmo
 

Baca Juga: Seperti Ini Cara Kerja Sistem Autonomous Driving Buatan Vixmo 

"Yang nantinya bisa dibuat lebih terintegrasi dengan panel bodi mobil," terusnya.

Dalam komponen sensor terdapat kamera yang mengelilingi sekitar mobil.

Setidaknya ada 9 kamera yang disematkan, berfungsi sebagai penangkap interpretasi keadaan sekitar berupa tampilan visual.

"Kamera ini mendeteksi pergerakan apa yang sedang berlangsung di sekitar mobil," terang Wildan.

Dari kamera, didukung dengan keberadaan sensor LIDAR (Light Detection and Ranging).

LIDAR memiliki bentuk tabung silinder dengan sensor inframerah yang berputar di dalamnya.

Radityo Herdianto / GridOto.com
LIDAR Sebagai Sensor yang Menangkap Kontur Geografis Beserta Jarak dan Ukuran Objek Sekitar Mobil
 

Baca Juga: Toyota Merilis Fitur Advanced Drive Untuk Lexus LS Dan Toyota Mirai

"LIDAR menangkap visual di sekitar mobil berupa grafik kontur geografis secara realtime," ujar Wildan.

"Kontur geografis yang diterima mengukur kemiringan kontur, jarak dan besarnya objek di sekitar mobil, sehingga mobil bisa tahu sedang berada di kondisi jalan seperti apa," jelas Wildan.

Kemudian terdapat antena GPS dan GSM sebagai sinyal untuk penanda lokasi mobil.

Kedua antena ini bekerja untuk mengirim dan menerima informasi geotagging sehingga sistem autonomous driving bisa mengolah data berupa rute dan lokasi tujuan.

"Jadi mobil tidak hanya sekedar berjalan otomatis, tapi tahu arah tujuan mobil ketika sistem aktif," ujar Wildan.