GridOto.com - Bos tim Scuderia Ferrari, Mattia Binotto, menyangkal timnya melakukan kesalahan strategi yang membuat Carlos Sainz dan Charles Leclerc jadi sasaran empuk untuk diserang di F1 Hongaria 2022.
Duo Ferrari, Carlos Sainz dan Charles Leclerc, pada awalnya dijagokan kuat untuk bisa finis 1-2 di F1 Hongaria 2022.
Sepanjang akhir pekan F1 Hongaria 2022, mobil Ferrari yang dikendarai Carlos Sainz dan Charles Leclerc, terus menunjukkan pace yang sangat kuat dan konsisten dibanding para rivalnya, termasuk Red Bull.
Start dari posisi kedua dan ketiga di belakang George Russell seharusnya tak jadi masalah, karena Carlos Sainz dan Charles Leclerc punya mobil yang jelas-jelas terlihat lebih kuat.
Apalagi ancaman terbesar Ferrari, Max Verstappen, start dari posisi ke-10 setelah masalah mesin di kualifikasi F1 Hongaria 2022.
Jadi wajar dong harapan untuk bisa meraih kemenangan dan podium seharusnya jadi tugas mudah buat Ferrari.
Banyak pihak menilai blunder strategi, khususnya saat memasang ban hard buat Charles Leclerc yang membuatnya jadi sasaran empuk Max Verstappen yang tampil brilian dengan racikan strategi Red Bull.
Padahal jelas sudah ada contohnya, duo Alpine beberapa lap sebelumnya sudah memakai ban hard duluan dan mengalami masalah grip karena suhu dingin Hungaroring.
Ferrari pun memasukkan Leclerc ke pit beberapa lap setelahnya tapi sudah telanjur kehilangan banyak posisi.