GridOto.com - Seiring perkembangan mobil listrik di Indonesia, diikuti juga dengan infrastruktur pendukung.
Selain home charging, mobil listrik juga membutuhkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagai destination charging.
Kami membandingkan antara kedua SPKLU yang sudah berizin resmi antara punya pemerintah dalam hal ini PLN dan juga milik swasta bernama EVCuzz.
Dari kedua SPKLU tersebut, mana sih yang lebih murah?
Baca Juga: Wilayah Gading Serpong Punya SPKLU Baru, Tarif Ngecas Rp 2 Ribuan
Pertama kami coba di SPKLU milik PLN. Untuk bisa mengisi daya di sini butuh aplikasi Charge.in dengan sistem pembayaran via Link Aja atau gunakan aplikasi PLN Mobile yang bisa bayar dengan Gopay atau OVO.
Sebagai pembanding, kami sama-sama mengisi daya selama 30 menit di SPKLU tersebut.
Di PLN, karena mesin pengisi daya menggunakan 25 kW dengan tipe DC, selama 30 menit bisa mengisi sebesar 12,688 kWh.
Total biaya yang dibayarkan sebesar Rp 32.788, sudah termasuk dengan biaya admin dan Pajak Penerangan Jalan (PPJ).
Artinya bila dihitung, per kWh biaya di PLN sebesar Rp 2.584.
Sedangkan di EVCuzz, dengan pengisian arus AC sebesar 22 kW, selama 30 menit hanya terisi 5,28 kWh.
Hal ini karena waktu pengisian, daya yang masuk tidak lebih dari 11 kW.
Total biaya yang dikeluarkan di EVCuzz Rp 13.805.
Artinya bila dihitung per kWh sebesar Rp 2.614,5.
Terlihat, kalau dari sisi harga masih lebih murah sedikit punya PLN.