GridOto.com - Mungkin kepopuleran Yamaha RX-Z masih kalah dibanding saudaranya, Yamaha RX-King.
Meski begitu Yamaha RX-Z sebenarnya punya performa yang enggak kalah gahar lho.
Sejarah Yamaha RX-Z di Indonesia dimulai tahun 1989, dimana Yamaha RX-Z mulai diimpor secara utuh dari Malaysia.
Tak cuma performanya yang tak kalah dari RX-King, di zamannya Yamaha RX-Z ini bahkan lahir dengan rupa yang lebih modern lho.
Yamaha RX-Z punya karakter sport yang lebih kental engan desain body yang lebih aerodinamis dibanding RX-King.
Riding positon-nya juga agak beda dengan RX-King, dimana penunggang RX-Z dipaksa sedikit lebih nunduk khas ergonomoi motor sport.
Urusan mesin, RX-Z memang punya kapasitas yang sama dengan RX-King yakni 135 cc.
Tapi ia punya karakter yang agak beda nih.
RX-Z menggunakan bore 56 mm dengan stroke 54 mm, sedangkan RX-King pakai piston berdiameter 58 mm yang dipadu langkah piston 50 mm.
Baca Juga: Yamaha F1ZR Coba Kejar RX-King di Jalan, Malah Hampir Saja Diseruduk Truk Tronton
Selain itu RX-Z juga sudah dibekali transmisi 6-percepatan, dengan posisi membran langsung mengarah ke karter.
Begitu juga dengan lubang porting blok silinder, RX-Z punya lubang yang lebih banyak dibandingkan RX-King.
Makanya soal karakter pun RX-Z jadi beda dengan RX-King.
RX-Z karakternya sangar di putaran atas, beda dengan RX-King yang tenaganya meledak-ledak di putaran bawah.
Salah satu teknologi unggulan lain yang dimiliki RX-Z adalah Yamaha Computerized Lubrication System (YCLS).
Peranti ini bertugas mengatur campuran oli samping dengan bensin lebih akurat di setiap putaran gas.
Karena bagusnya sistem ini, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sempat menerapkan teknologi ini ke RX-King.
Sayang tidak berlangsung lama, sistem YCLS kembali dicopot dari si jambret karena tidak bisa berfungsi optimal di RX-King.
RX-Z sendiri terakhir kali dijual di Indonesia tahun 1998, yup tak genap10 tahun ia mengaspal di Tanah Air.
Seperti sudah disinggung di atas, karakter mesin sport yang bermain di putaran tinggi ternyata kurang diminati bikers Indonesia.
Mayoritas bikers sini kan doyannya ugal-ugalan di jalan raya yang kondisinya cenderung stop and go, hehehe.
Itulah sebabnya RX-King yang lebih laku dan populer di sini karena karakter putaran bawahnya yang mantap.
Padahal jika di Malaysia, RX-Z diminati dan baru stop produksi pada tahun 2008.
Sobat GridOto ada yang punya Yamaha RX-Z di rumah?