GridOto.com - Rencana pembatasan BBM subsidi seperti Solar dan Pertalite membawa dampak bagi sebagian besar orang.
Ditambah naiknya harga BBM non subsidi seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex, kebutuhan mobil yang irit bahan bakar kian penting.
Opsi remapping ECU kerap menjadi pilihan sebagian orang agar mobil tetap irit bahan bakar.
Menurut Jetro Aditya dari dealer APR Indonesia, Pluit, Jakarta Utara, remapping ECU bisa meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.
Hal ini disebabkan remapping ECU akan mengatur ulang data dari ECU standar, dan membuat output data baru.
Baca Juga: Remap ECU Mobil Diesel, Jadi Bisa Minum BBM Kualitas Rendah?
Output data baru untuk ECU ini banyak merubah data variabel mesin, dan membuatnya lebih efisien.
"Untuk pemakaian sehari-hari, mobil bisa menggunakan remapping ECU stage 1 agar mesin makin bertenaga tapi tetap irit," ujar Jetro, sapaannya.
Ia menambahkan, "Remapping ECU stage 1 akan merubah data ECU bawaan, terutama untuk pengaturan boost turbo, air fuel mixture dan timing pengapian."
Untuk mesin bensin yang sudah menggunakan turbo, perubahan data ECU ini membawa dampak yang positif.
"Pembakaran mesin jadi lebih sempurna, jadi kerja mesin pasti lebih efisien, konsumsi bensin pun lebih irit," ungkap pria berperawakan besar ini.
"Torsinya lebih besar, dan sudah bisa diraih di putaran mesin yang rendah," ucapnya.
Baca Juga: Bukan Melulu Soal Dongkrak Performa, Ini Fungsi Lain dari Remap ECU
Dengan torsi besar di putaran rendah, "Cukup injak pedal gas sedikit, mesin sudah bisa melaju, enggak perlu injak dalam-dalam," tambah Jetro lagi.
Jumlah udara dan bensin yang disalurkan ke ruang bakar pun jadi tidak terlalu boros.
Jetro mengingatkan, sebaiknya gunakan terus bensin yang beroktan tinggi agar kebutuhan mesin bisa tercukupi.
"Kalau sudah remapping ECU, minimal gunakan oktan 91, tapi aman jika menggunakan oktan yang lebih tinggi," pungkasnya.