GridOto.com- Sebanyak 4 investigator Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) turun ke lokasi malam ini untuk mengaudit kecelakaan maut di Cibubur, Senin (18/7).
Pada kecelakaan di Cibubur ini tercatat 10 orang tewas.
Kecelakaan maut Cibubur ini akibat truk tangki BBM yang nyelonong dan menghajar 2 mobil dan 10 motor.
Kejadian luar biasa ini, pihak KNKT akan mengaudit seluruh aspek penyebab kecelakaan di Cibubur.
"Kami akan turun malam ini, saat ini masih menunggu evakuasi truk tangki di lokasi sehingga kondisi lebih kondusif," ungkap dr. Jalaludin Pasha, Investigator KNKT.
dalam mengaudit kecelakaan ini, pihak KNKT akan mengumpulkan seluruh data lapangan.
"Perkiraannya data akan terkumpul dalam 3-4 hari. Kamis ini diharapkan data sudah terkumpul," bilang pria yang berkantor di Jl. Medan Merdeka Timur, No 5, Jakarta Pusat.
Dari berbagai informasi kronologis kejadian, disebutkan kondisi jalan menurun dan terdapat traffic light menjadi salah satu penyebab kecelakaan.
Kejadiannya disebut mirip dengan kasus yang sama di Balikpapan, kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022) lalu.
Terhadap hal ini, dr. Jalaludin mengatakan dirinya belum bisa melakukan kesimpulan tersebut.
"Sesuai prinsip KNKT, kami belum bisa untuk menyimpulkan apakah kejadian ini benar-benar mirip dengan di Balikpapan atau tidak sebelum semua data terkumpul," bilangnya.
Dari data dihimpun, kronologis kecelakaan terjadi di jalan raya alternatif Transyogi Cibubur. depan CBD RT 1 RW 1, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Bekasi.
Truk tangki Pertamina mengalami rem blong lalu menabrak sejumlah pengendara yang berada di turunan.
Lantaran mengalami rem blong, pengemudi mengambil inisiatif membanting setir ke kiri.
Dari videoyang beredar di sejumlah media soal terlihat sejumlah kendaraan berserakan bahkan ada yang berada di bawah truk.
Bahkan kendaraan-kendaraan itu ada yang kondisinya hancur.
Terbaru, informasi dari Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, tidak ada jejak rem di lokasi kecelakaan yang terletak di Cibubur.