GridOto.com - Tips servis CVT motor matic kali ini membahas soal pentingnya tidak asal saat membeli v-belt CVT.
Penggantian v-belt seiring penggunaan memang menjadi salah hal yang dilakukan mekanik saat servis CVT motor matic.
Jika kalian lakukan servis CVT motor matic dan ingin ganti v-belt, jangan asal ganti saja!
Pemilik motor wajib memastikan jika v-belt yang digunakan sesuai dengan motor miliknya.
Baca Juga: Racun Pasang Lampu LED RGB di Motor, Tonton Video Terbaru Ini
"Jadi misal motor kalian itu Honda PCX 150, jangan beli yang punya Vario 150 meskipun sekilas CVT-nya sama," ujar Dustin, owner Garage +62 di Jl. Kembang Kerep No.88, Jakarta Barat.
"Karena v-belt kalau salah beli itu kemungkinannya bisa dua, yakni kepanjangan atau kependekan," tegasnya.
"Contoh misal motor kalian Honda PCX atau ADV 150, lalu pakai v-belt Vario 150 pasti v-beltnya kependekan. Begitu juga sebaliknya," ucapnya.
Ada efek negatif jika kalian pakai v-belt kepanjangan atau kependekan.
Baca Juga: Ini Kebiasaan Sepele Yang Bikin Aki Tekor di Motor Yang Pakai Keyless
V-belt yang terlalu panjang bisa bikin sering munculnya gejala slip meskipun kondisi v-belt masih baru.
"V-belt slip itu bikin akselerasi jadi kurang responsif, kurang enak dipakai harian apalagi dalam kondisi macet," lanjut Dustin.
Masih menurut Dustin, yang lebih bahaya itu kalau kalian beli v-belt kependekan.
Baca Juga: Tips Perbaikan Motor Bekas, Ini Penyebab Fitur Idling Stop System Tidak Aktif
"Ini bisa bikin tarikan jadi berat dan terasa tertahan," wantinya.
Jika putaran mesin tertahan, harusnya ada part yang bergerak bebas saat gas dibuka tapi malah tidak bekerja semestinya dan bisa bikin aus.
"Yang rawan itu bearing pulley belakang yang berhubungan dengan gearbox, pasti lama-lama aus akibat putarannya tertahan," tutupnya.
Jadi, pastikan kalian membeli v-belt yang sesuai dengan motor kalian saat ingin lakukan penggantian.