GridOto.com - Biosolar menjadi bahan bakar minyak (BBM) termurah buat mesin diesel saat ini karena dapat subsidi dari pemerintah.
Biosolar yang memiliki bilangan cetane 48 dan kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) 30% ini dijual Rp 5.150 per liter
Biosolar ini mengandung sulfur maksimal 2.500 part per million (ppm).
Banyaknya kandungan sulfur ini berpotensi membuat injektor pada mesin diesel berteknologi common-rail menjadi mudah mampat.
"Kandungan sulfur pada bahan bakar biosolar yang begitu tinggi memang bisa membuat injektor mesin diesel common-rail mampat", buka Andry Cahyadi dari bengkel X-Boost Station di Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga: Cara Pendaftaran MyPertamina buat Pemilik Mobil, Siapkan Ini Dulu
Injektor mesin diesel yang mampat jelas bisa membuat kinerja mesin diesel terganggu.
Ini karena semprotan bahan bakar yang tidak sempurna ke ruang bakar bisa membuat gas bakar tidak meledak maksimal.
Alhasil, tenaga mesin akan jelas terasa turun.
Salah satu cara mencegah hal itu terjadi adalah dengan melakukan penggantian filter bahan bakar yang lebih cepat dan teratur.
"Filter bahan bakar ini menyaring kotoran dan sulfur yang terkandung dalam bahan bakar," terang Andry.
Baca Juga: Efek Negatif Filter Bahan Bakar Diesel yang Kotor Masih Terus Dipakai
Kandungan sulfur yang tinggi dalam bahan bakar bisa membuat filter bahan bakar cepat kotor.
"Jika biasanya penggantian filter bahan bakar bisa sampai 10.000-15.000 km, kalau pakai Biosolar aku sarankan ganti di setiap 5.000 km," lanjutnya.
Kotoran yang menyumbat filter bahan bakar ini bisa mengganggu suplai Biosolar ke injektor.
Akibatnya seperti yang dijelaskan di atas, tenaga mesin bisa turun.