Tuner Buka Fakta, Salah Isi BBM Mesin cc Kecil Lebih Gampang Knocking

Radityo Herdianto - Jumat, 15 Juli 2022 | 09:00 WIB

Berbagai pilihan nilai oktan BBM (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Tuner buka fakta, salah isi BBM mesin cc kecil cenderung lebih gampang knocking.

Gejala knocking bisa terjadi akibat penggunaan BBM oktan lebih rendah yang membuatnya terbakar duluan sebelum proses kompresi berlangsung.

Dan knocking bisa lebih rentan tejadi pada mobil dengan mesin di bawah 2.000 cc.

Amiaw, pemilik sekaligus tuner bengkel spesialis Amiaw Motor Sport (AMS), Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengatakan bahwa banyak mesin mobil di bawah 2.000 cc sekarang ini punya konstruksi yang kompak namun bisa menghasilkan output tenaga besar.

"Mesin dirancang sangat presisi dengan celah kecil untuk optimalisasi pembakaran," katanya.

"Dihasilkan kompresi tinggi dari ukuran ruang bakar terbatas agar tenaganya besar," lanjutnya.

Aditya Pradifta
Mesin sudah diganti dengan L15Z berkapasitan 1.500 cc

Baca Juga: Konsumsi BBM Bisa Lebih Irit, Ini Keunggulan Transmisi CVT Mobil

Hanya saja, konstruksi yang kompak untuk mengakomodir tenaga besar memiliki kelemahan.

Yaitu kekuatan komponen mekanikal yang bergerak seperti piston, stang piston, hingga crankshaft tidak sekuat konstruksi mesin ber cc besar.

"Presisinya konstruksi mesin menjadi lebih sensitif, kekuatan mekanikal komponennya cenderung lemah dibanding mesin cc besar dengan material logam yang sama," tekan Amiaw.

"Juga dimensi ruang bakar yang kecil tidak ada tempat tambahan untuk menolerir energi ledakan dari knocking," imbuhhnya.

Saat terjadi knocking, ledakan yang muncul tidak sesuai timing pembakaran lebih mudah mendorong piston ke bawah sebelum titik mati atas (TMA).

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Cepat menumpuknya kerak di ruang bakar bisa diakibatkan kualitas bahan bakar yang tidak baik.

Baca Juga: Pertalite Hendak Dibatasi, Pentingnya Pakai BBM Sesuai Kompresi Mesin

Pada mesin cc besar, kekuatan komponen mekanikal masih bisa menahan ledakan tersebut.

"Ukuran ruang bakar yang lebih besar masih bisa menyerap energi dari tekanan ledakan," terang Amiaw.

"Sama-sama terjadi knocking, gejala dan efeknya lebih terasa di mesin cc kecil ketimbang mesin cc besar," simpulnya.